PEKANBARU TODAY – Gajah mati di konsesi PT Arara Abadi (Sinarmas Group) ternyata korban perburuan liar. Satwa bongsor jantan itu ditemukan tanpa gading dengan kondisi kepala hampir hilang separuhnya di tanah dekat pepohonan.

Gajah mati yang diperkirakan berusia 40 tahun ini sudah dikuburkan tak jauh dari lokasi penemuannya. Dikerahkan satu alat dari perusahaan dimaksud untuk menggeser bangkai dan menimbunnya dalam lubang.

Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono, tim medis sudah selesai melakukan nekropsi. Ada beberapa kesimpulan yang diperoleh petugas kenapa gajah itu mati.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Cumi Bakar Bumbu Nanas dengan Bumbu Asam Segar yang Meresap

Seperti yang dikutip dari liputan6.com, “Yang jelas gajah ini korban perburuan liar karena gadingnya tidak ada di lokasi,” kata Suharyono, Selasa malam, 19 November 2019.

Menurut Suharyono, proses bedah dipimpin drh Rini. Pada sebagian kepala gajah yang tersisa, petugas menemukan bekas potongan pada tulang tempat gading menyatu.

Sekitar satu meter dari kepala, petugas menemukan belalai terpotong. Panjangnya hampir satu meter yang menandakan gajah ini sangat besar sehingga menjadi incaran pemburu gading.

BACA JUGA :  Wajib Tahu, Ini Dia 5 Penyebab Kentut Bau Busuk, yang Terakhir Sangat Berbahaya

“Kemudian ditemukan bagian gading, diduga pangkalnya karena di tengahnya kosong,” jelas Suharyono.

Anehnya dalam tubuh gajah mati ini, petugas tidak menemukan tanda-tanda keracunan serta jerat di kaki. Hal ini membuat petugas heran, bagaimana caranya pemburu menaklukkan gajah itu.

“Dugaan awal dibunuh tapi tidak diketahui bagaimana caranya karena tidak ditemukan bekas jerat di lokasi,” terang Suharyono.

============================================================
============================================================
============================================================