CIBINONG TODAY – Sebanyak 383 kendaraan operasional pejabat Kabupaten Bogor berada dalam kondisi rusak parah. Hal itu pun memancing reaksi Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

Ia mengaku heran kondisi rusak berat itu bisa terjadi. Sebab menurutnya, Pemkab Bogor selalu mengeluarkan anggaran untuk perawatan kendaraan tersebut.

“Pemeliharaanya akan kita cek. Jangan sampai anggaran perawatan digunakan untuk mobil pribadinya,” kata Iwan saat mengunjungi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Kamis (21/11/2019).

Dari 383 kendaraan operasional yang rusak berat tersebut, 316 diangaranya adalah kendaraan roda dua, 1 roda tiga, 57 roda empat dan 9 roda enam. Kendaraan rusak tersebut diketahui saat Pemkab Bogor tengah menginventarisasi seluruh kendaraan operasional yang ada.

BACA JUGA :  Sampaikan Rekomendasi LKPJ Bupati Bogor Tahun 2023, Pj. Bupati Bogor Bersama DPRD Kabupaten Bogor Gelar Rapat Paripurna 

Namun sejauh ini, Iwan mengaku belum mengetahui definisi rusak berat dan rusak berat. Yang jelas, pihaknya akan menginventarisasi secara keseluruhan terlebih dulu.

“Makannya kita inventarisir, apakah masih bisa diperbaiki atau kita lelang jual saja untuk mengurangi biaya pemeliharaan. Ini semua supaya produktif dan efisien,” ungkapnya.

Jika ditotal, jumlah kendaraan operasional Kabupaten Bogor mencapai 4212 kendaraan. Terdiri dari kendaraan, dari roda dua sebanyak 2666, roda tiga 96, roda empat 1169 dan roda enam 281.

Dari jumlah itu, Kendaraan dalam kondisi baik sebanyak 3456. Kendaraan dalan kondisi kurang baik 303.

BACA JUGA :  Perumda PPJ Akan Renovasi Pasar Merdeka, Bakal Ada Rooftop Kuliner

“Ini yang didata oleh kami secara umum hari ini. Ini semua tersebar di seluruh SKPD,” terang Iwan.

Setelah diinventarisasi, Iwan berencana memanggil seluruh bagian pemeliharaan kendaraan di setiap dinas, Minggu depan.

Semua wajib menyertakan data, meliputi jenis kendaraan, siapa yang memegang hingga penanggung jawabnya.

“Jadi kita akan ekspose semuanya. Agar semuanya terukur ketika kita ingin belanja nanti. Tujuannya kita ingin mengefisiensi kendaraan yang usianya di atas 10 tahun dan yang rusak. Karena ini yg menjadi beban pemeliharaan,” jelas Iwan. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================