“Persoalannya airline-nya terlalu long haul, kalau mereka mau ke Bali dia harus ke New York-Frankfurt-Singapore-Denpasar itu 24 jam, sekarang sudah ada SQ dari New York-Singapore-Denpasar jadi lebih cepat,” lanjutnya menjelaskan.

Rai mengatakan dari promosi tersebut ada peningkatan wisatawan AS ke Bali. Dia pun optimistis kunjungan wisatawan dari mancanegara juga makin meningkat pada 2020 mendatang.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Juara Runner Up Piala Thomas 2024

“Ada pertumbuhan wisatawan AS 10%. Semua market kita harus maintain karena harus kita tingkatkan, 2020 kita harus meningkat 10-20 persen tapi yang middle up. Jadi dia length of stay lebih panjang, spending money lebih besar dan tidak membuat keributan,” paparnya.Selain itu, Bali terus gencar promosi pariwisata. Beberapa pasar diincarnya.

“Kita sudah mengkaji untuk melakukan riset tentang pangsa pasar Bali ada empat traditional market Australia dan Eropa, kedua emerging market itu baru tumbuh kembang seperti India, ketiga rebound market begitu tumbuh kembali seperti Rusia, yang terakhir decliining market yang dulu rame, sekarang turun harus kita genjot, seperti Jepang,” tutup Rai. (Amanda/PKL/net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================