JAKARTA TODAY – Pidato Nadiem untuk memperingati Hari Guru pada 25 November 2019 viral di sosial media. Banyak yang tersentuh dengan pidato Nadiem saat itu.
Nadiem pun angkat bicara soal kisah di balik pembuatan video pidato Hari Guru miliknya tersebut. Dia mengaku sebenarnya takut saat menulis pidato tersebut, sebab di dalam pidato tersebut ada opini personal yang disampaikannya atas nama menteri.
Dia juga menyebut, ketakutan itu karena sebenarnya tak dapat memastikan apakah yang disampaikannya dalam pidato benar dirasakan oleh para guru.
“Itu waktu nulis pidato itu, terus terang saya ketakutan sih nulis pidato seperti itu karena bayangin, saya harus menyebut suatu opini personal, tapi sebagai Mendikbud, tanpa kepastian apakah saya bisa membenarkan ketidakadilan itu,” ujar Nadiem, Sabtu (30/11/2019).
Dia mengatakan, saat membuat pidato itu dia menempatkan dirinya dalam posisi guru. Dia menilai tanggung jawab pembenahan sistem pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak.
“Sekarang bayangkan. Jadi harus bisa naro diri sendiri di luar situ, oke ini yang salah, atau, ini yang sebenarnya enggak adil dalam sistem ini. Saya enggak tahu gimana dulu cara benerinnya, tapi punya keyakinan itu adalah tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.
Sebelumnya, dalam upacara Hari Guru di Kemendikbud, Nadiem memutarkan video pidatonya. Dalam video tersebut, dia mengatakan guru memiliki tugas yang sangat sulit karena mengemban tugas untuk membentuk masa depan bangsa. Namun ironisnya para guru terpaku oleh aturan dibandingkan pertolongan.
Misalnya dengan terlalu banyak mengerjakan tugas administrasi. Padahal menurutnya guru seharusnya bisa membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas.
“Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan,” ujar Nadiem dalam videonya.
(net)
Bagi Halaman
