“Saya sudah menyesalinya dulu dan saya minta maaf lagi sekarang. Saya tak pernah ingin sengaja menyakiti seseorang dan saya menyesal dari lubuk hati terdalam,” ujarnya lagi.

Ia melanjutkan, “Walaupun sangat ingin, saya tidak bisa mengembalikan waktu dan mengubah hal-hal yang saya katakan di masa lalu. Tapi sekali kau tahu yang lebih baik, kau menjadi lebih baik dan itu yang bisa saya lakukan.”

“Sekarang saya berusia 22 tahun, saya orang dewasa dan saya belajar dan sadar tentang sejarah dan luka yang dibawa [dari perbuatannya]. Kesalahan ini tidak menunjukkan siapa saya atau bagaimana saya dulu. Saya berdiri untuk cinta dan inklusivitas, dan hati saya tak pernah memiliki kebencian,”

BACA JUGA :  Resep Membuat Sambal Teri Cabe Hijau, Sederhana Tapi Bikin Ketagihan

“Yang benar adalah saya sangat bodoh dan tak sadar.”

Selanjutnya, Cabello berjanji akan lebih bijak dalam menggunakan platform digital. Ia menutup pernyataan dengan kembali mengungkap penyesalan dan rasa malu atas tindakannya terdahulu.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Sayur Daun Ubi Tumbuk yang Gurih dan Harum

Masalah ini bermula setelah mantan rekan pelantun Havana di grup Fifth Harmony, Normani Kordei blak-blakan tentang perlakuan rasis yang ia terima dari penggemar Cabello usai sebuah wawancara Facebook Live pada 2016 silam. Penggemar Cabello, kata Kordei, saat itu mengiriminya ancaman pembunuhan, dengan sejumlah pesan dan gambar bernuansa rasisme yang dikirimkan di berbagai media sosial. Di kutip oleh CNN Indonesia (Anata/PKL/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================