Sebelumya Kemlu sudah pernah mengevakuasi WNI dari Yaman pada 2015 akibat krisis politik dan keamanan. Sekitar ribuan WNI dievakuasi menggunakan jalur udara dan laut di bawah koordinasi Kemlu dan TNI.
“Kalau evakuasi, kita bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan jika diperlukan pesawat dari TNI AU karena evakuasi itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh KBRI kita. Biasanya kita ada tenaga bantuan dari pusat dan melibatkan kerja sama banyak pihak,” jelas Retno.
Sejauh ini, selagi memantau situasi kemanan di Irak dan Iran, Kemlu akan mengeluarkan imbauan dan nomor hotline yang dapat dihubungi perwakilan yang ada di Iran dan Irak. Pusat layanan darurat juga akan kembali difungsikan.
Lebih jauh, selagi rencana perlindungan dan evakuasi WNI dimatangkan, Retno berharap semua negara yang berkonflik dapat sama menahan diri agar situasi keamanan di Timur Tengah tidak semakin memburuk.
“Jadi mudah-mudahan situasi tidak memburuk dan bagi WNI yang memerlukan bantuan agar jangan sungkan menghubungi hotline KBRI atau KJRI di mana mereka tinggal,†tutup Retno. (net)