“Karena ini dibawah Kemenag, kami minta Kemenag segera turun tangan, kasian kondisi santrinya, kalau tidak salah ada sekitar 52 santri dan posisi sekarang mereka mengungsi, karena memang kalau disini bahaya juga, ngeri kalau ada banjir lagi,†tandasnya.
Sementara itu, salah satu santri yang ditemui sedang membersihkan karpet mengaku shock dengan kejadian ini, pasalnya dirinya bersama santri lainnya harus kehilangan kobong dan barang-barang lainnya seperti kitab dan lemari lainnya.
“Kita mah kaget aja dengan kejadian ini, karena memang air datang begitu cepat dan seketika masuk ke kobong kami. Ketika itu, yang penting kita menyelamatkan diri,†kata sang santri.
Saat ditanya apakah akan tetap mondok, dirinya menyatakan akan tetap mondok di Ponpes ini karena ini sudah menjadi bagian dari hidupnya.
“Insyalllah masih disini, walupun kondisi kobong kami hancur seperti ini, kami yakin akan ada yang bantu,†pungkasnya. (Agus)