JAKARTA TODAY – Masker N95 belakangan sulit ditemui, habis diborong untuk mengantisipasi virus corona nCoV dari Wuhan. Kementerian Kesehatan RI mengatakan masker jenis ini justru kurang efektif untuk pemakaian sehari-hari.

“Kalau pakai N95, setengah jam saja dijamin ngap (susah napas),” kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr Achmad Yurianto, ditemui di kantor detikcom, Selasa (28/1/2020).

BACA JUGA :  Diduga Dibunuh Suami, Mayat IRT Ditemukan Bersimbah Darah di Jalan

Faktor kenyamanan memang menjadi salah satu kelemahan masker N95, meski secara teori punya kemampuan menyaring partikel yang lebih baik. Ketika dipakai dengan benar, jenis masker ini menempel dengan sangat rapat menutupi hidung dan mulut.

Untuk perlindungan sehari-hari, dr Yuri menyebut lapisan kasar pada masker bedah justru lebih mampu menangkap partikel droplet atau bercak dahak. Kuman penyebab penyakit saluran napas, seperti halnya virus corona, umumnya menular lewat droplet yang terbang di udara.

BACA JUGA :  Duel dengan 2 Preman Gara-Gara Tato, Pria di Banyumas Tewas

Namun dr Yuri mengingatkan, perlindungan dengan masker harus dilengkapi juga dengan perilaku hidup bersih. Mencuci tangan dan menutupi hidung dan mulut saat bersin, juga harus diterapkan untuk mencegah penularan, bukan saja virus corona tetapi juga penyakit lainnya. Seperti yang dikutip dari detik.com (Amanda/pkl/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================