GUNUNGKIDUL TODAY – Banyaknya korban virus Corona di China membuat cemas keluarga pasangan Kusyanto dan Maryatun. Warga Dusun Gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul ini menunggu kabar anak pertamanya, Arif Nur Rofiq yang tengah menempuh pendidikan di Yangzhou Polytechnic College.

Menurut Kusyanto, Arif berada di Yangzhou sejak setahun terakhir karena mendapat beasiswa pendidikan untuk keahlian perhotelan. Meskipun jarak Yangzhou dan Wuhan sekitar 700 km, tapi penyebaran virus corona yang sangat cepat membuat dirinya khawatir.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut, KA Siliwangi Tabrak Motor di Sukabumi, Pasutri Tewas

“Teman-temannya banyak yang mengajak pulang, tapi dia (Arif) memilih bertahan karena biaya pulang mahal,” tutur Kusyanto kepada wartawa, Kamis (30/1/2020).

Kekhawatiran Kusyanto dan istrinya semakin menjadi karena Arif sulit dihubungi. Kabar terakhir pada Senin (27/1/2020) lalu, Arif mengatakan sulit mendapatkan bahan makanan dan masker karena banyak toko di Yangzhou yang tutup. “Begitu juga dengan masker yang menipis,” ungkapnya.

Seperti yang dikutip dari sindonews.com, Kusyanto mengaku hanya bisa berdoa. Penghasilannya di desa tidak mungkin mampu membiayai kepulangan anaknya ke Indonesia. “Mudah-mudahan ada langkah pemerintah. Anak saya bisa dievakuasi dan sementara pulang ke kampung halaman, karena ini dia sedang libur juga,” katanya.

BACA JUGA :  Warga Gunungsindur Bogor Digegerkan dengan Penemuan Seorang Pria Gantung Diri dalam Sebuah Gubug

Selama ini, selain kuliah, Arif juga bekerja di hotel. Beasiswa yang diperoleh hanya untuk biaya kuliah dan asrama. “Makanya dia juga bekerja untuk hidup di China,” katanya. (Selvi/PKL/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================