JAKARTA TODAY – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini diprediksi berbalik menguat. Sebelumnya rupiah jatuh 22 poin atau 0,17% menjadi Rp13.656 per dolar AS, berbanding posisi kemarin di Rp13.634 per dolar AS.

Saat ini wabah virus corona masih menjadi kekhawatiran pasar. Namun, semalam kekhawatiran mereda setelah WHO menyatakan keyakinannya bahwa China dapat mengendalikan penyebaran virus ini dengan cepat.

BACA JUGA :  Cegah Penularan HIV AIDS, RSUD Leuwiliang Lakukan Penyuluhan Kepada Pasien dan Pengunjung

Seperti dikutip dari sindonews, hal tersebut mendorong pasar masuk lagi ke aset berisiko. “Rupiah bisa ikut menguat hari ini,” ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Dia melanjutkan, sentimen positif juga datang dari data indeks manufaktur dan non manufaktur China yang baru saja dirilis pagi ini. Kedua data tersebut menunjukkan aktivitas yang masih bertumbuh karena angka indeksnya masih di 50. “Rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran 13.600-13.650 per dolar AS,” jelasnya.(Dena/PKL/Net)

BACA JUGA :  Surat Edaran Soal Study Tour, Pj Wali Kota Bogor Imbau Kegiatan di Dalam Kota
Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================