“Namun seperti yang kita tahu dari skenario lainnya, apakah itu Ebola atau kasus lainnya, kapanpun orang-orang ingin bepergian… jika jalur resmi tidak dibuka, mereka akan menemukan jalur tidak resmi,” imbuh Lindmeier.

“Tetapi satu-satunya cara untuk mengendalikan, untuk memeriksa demam misalnya, untuk mengidentifikasi riwayat perjalanan, untuk mencoba memantau siapa yang datang melintasi perbatasan, dan untuk melihat apakah mereka memiliki tanda-tanda infeksi adalah melalui titik-titik perlintasan perbatasan resmi,” tandasnya.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, Minggu 19 Mei 2024

“Ini adalah alasan besar untuk menjaga titik perlintasan perbatasan resmi tetap terbuka,” kata Lindmeier.

Virus corona ini diyakini berasal dari sebuah pasar hewan di kota Wuhan, China, di mana hewan-hewan eksotik dan daging hewan liar diperdagangkan secara ilegal. Pasar hewan itu telah ditutup dan penyelidikan telah dilakukan otoritas setempat.

Muncul sejak Desember 2019, virus yang memicu gangguan pernapasan ini telah menyebar luas di berbagai penjuru China. Virus ini juga diketahui telah menyebar hingga ke lebih dari 20 negara. Selain China, sejumlah negara sudah melaporkan kasus corona yakni: Jepang, Korsel, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Finlandia dan Prancis. (net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================