“Kami sangat prihatin dengan kerentanan anak muda dan sangat muda terhadap efek berbahaya dari radiasi RF berdenyut,” bunyi surat petisi, yang salah satunya ditandatangani oleh 268 dokter dan ilmuwan seperi dilansir dari Dailystar, Senin (3/2/2020).
“Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa radiasi non-pengion ini menyebabkan kerusakan DNA oksidatif dalam sistem seluler dan ini mungkin sangat berbahaya bagi sistem reproduksi anak laki-laki, remaja dan laki-laki muda.”
Seperti yang dikutip dari sindonews.com, Hitungan sperma di antara pria Inggris telah turun 29% dalam dekade terakhir. Berbagai penelitian internasional telah menemukan hubungan antara peningkatan penggunaan ponsel dan penurunan kuantitas dan kualitas sperma.
Sebuah tinjauan tahun 2016 oleh Society for Reproduction and Fertility melaporkan bahwa dari 27 penelitian yang menyelidiki efek ponsel EMR pada sistem reproduksi pria, 21 menghasilkan konsekuensi negatif dari paparan. (Selvi/PKL/net)