BANDUNG TODAY – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana sebesar Rp 23 miliar untuk merevitalisasi kantor Gubernur Jawa Barat atau Gedung Sate. Anggaran itu lebih besar dari tahun sebelumnya yang menyedot dana APBD tahun 2019 senilai Rp 14,9 miliar.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar Iip Hidajat menjelaskan, proyek revitalisasi tahun ini merupakan proyek lanjutan. Setelah tahun lalu fokus pada renovasi taman depan dan belakang, perbaikan tahun ini meliputi ruang perkantoran, pembuatan kubah masjid, hingga renovasi taman dan area parkir.

“Ada juga pendirian patung dengan tema Jabar dari Selasar Sunaryo. Kemudian, ada sedikit perbaikan taman dan lahan parkir motor,” kata Iip, Rabu (5/2/2020).

BACA JUGA :  SKCK Goes to School, Polresta Bogor Kota Redam Kenakalan Remaja Lewat Aplikasi

Sementara itu, untuk revitalisasi rumah dinas Ridwan Kamil atau Gedung Pakuan, Pemprov Jabar mengalokasikan dana Rp 5,8 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk memperbaiki sejumlah fasilitas seperti interior ruang rapat dan ruang pertemuan.

“Bangunan itu berhubungan erat dengan sejarah. Kami berkoordinasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) untuk mendapatkan rekomendasi. Pengerjaannya kita targetkan selesai akhir tahun 2020,” tutur Iip.

Dalam rencana revitalisasi itu, Iip juga tengah meminta beberapa ekor rusa ke Istana Negara Bogor untuk ditempatkan di Gedung Sate atau Gedung Pakuan.

Menurut Iip, rencana itu tak lepas dari rencana Pemprov Jabar yang ingin membuat kawasan Gedung Sate lebih ramai dikunjungi masyarakat.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Thailand Open 2024

“Ada rencana meminta rusa ke Istana Kepresidenan (Bogor) buat di Gedung Pakuan, dan Gedung Sate. Karena akan jadi tempat wisata kan gedung sate. Termasuk di sana ada rusa nanti,” ucap dia.

Meski demikian, hal itu masih sebatas wacana. Sebab penyediaan rusa harus disesuaikan dengan luasan kandang yang tersedia.

“Tim dari Istana Kepresidenan yang bisa memperhitungkan (jumlah rusa) karena menyesuaikan dengan luasan lahan kan. Karena nanti harus diperhitungkan kalau berkembang biak seperti apa,” jelasnya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================