MEDAN TODAY – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menindaklanjuti fenomena virus korona yang mewabah di China mengumpulkan seluruh Rumah Sakit Umum (RSU) yang ada di wilayah itu. Tujuannya memperkuat koordinasi sekaligus menyatukan langkah agar siap dan siaga menanggapi wabah yang meresahkan dunia itu.

Respons Pemprov Sumut untuk mencegah penyebaran virus korona ialah dengan membentuk Tim Khusus Kesiapsiagaan Penyebaran virus korona (n-CoV) Sumatera Utara.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan selaku Ketua Tim menyebut, pentingnya seluruh RSU yang ada di Sumut satu bahasa, satu pandangan dan satu gerak langkah menanggapi penyebaran virus korona.

“Pak Gubernur sangat serius terkait penyebaran virus ini. Beliau langsung memerintahkan untuk membentuk tim khusus menanggapi n-CoV. Sekarang kita perlu koordinasi yang kuat dalam memberikan informasi cepat, sehingga tidak ada kegagapan atau kesalahan bertindak,” terang Alwi, Minggu (9/2/2020).

Dia pun tidak ingin fasilitas-fasilitas kesehatan membuat masyarakat resah dengan merespons berlebihan pasien dengan dugaan terjangkit virus korona, karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

BACA JUGA :  Menu Simple dengan Tumis Pakcoy Wijen yang Sedap Bikin Ketagihan

“Kita tidak ingin membuat masyarakat resah. Apabila ada yang diduga terjangkit virus n-CoV maka koordinasikan kepada kami, Dinas Kesehatan Sumut dan Tim PINERE (Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging) RSUP Haji Adam Malik. Jangan mengumumkan atau mengatakan ke publik ada pasien yang diduga n-CoV, apalagi mengatakan pasien tersebut positif n-CoV, sebelum ada kepastian. Biar kami yang mengumumkan hal tersebut,” paparnya.

Sementara, menurut Tim Penanganan Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa dan PINERE RSUP H Adam Malik Medan, Ade Ramaini, hal lain yang paling penting diperhatikan adalah riwayat perjalanan pasien.

“Singapura memang daerah yang terjangkit virus korona, tetapi bila aktivitas pasien hanya ke mall, jalan-jalan atau ke rumah saudaranya ini sangat kecil kemungkinan dia terjangkit. Kecuali dia ke RS tempat perawatan pasien terjangkit corona virus atau petugas kesehatannya atau PRT yang bosnya terjangkit. Jadi saya berharap dokter yang bertanggung jawab lebih detail menanyakan soal ini,” terang Ade.

Sedangkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Medan, Priagung Adhi Bawono menyatakan, Indonesia sudah melakukan persiapan penyebaran virus korona bahkan sudah memprediksi adanya wabah global yang akan menyerang manusia. Khusus untuk penyebaran n-CoV pemerintah sudah mengeluarkan beberapa peraturan seperti UU dan juga surat edaran.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 3 Mei 2024

“Kita sudah memprediksikan adanya wabah jauh sebelum n-CoV. Karena sudah beberapa kali terjadi seperti SARS dan MERS. Tetapi sekarang kita juga mengeluarkan peraturan seperti UU Nomor 6 Tahun 2018, Surat Edaran Dirjen P2P Nomor SR.0364/II/55/2020 dan HK.02.02/II/329/2020. Jadi kita sudah punya pedoman,” papar Adhi.

Dia berharap Indonesia khususnya Sumut tetap bekerja keras untuk mencegah virus ini masuk dan bila masuk sudah tahu apa yang harus dilakukan.

“Sampai detik ini belum ada laporan kasus positif virus korona di Sumut dan Indonesia. Tentu saja kita mengharapkan tidak ada kasus sampai wabah ini selesai. Namun, bila ada kita juga harus sudah siap menanganinya. Untuk itulah kita berkumpul di sini. Jadi, kuncinya adalah koordinasi yang kuat,” tandasnya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================