CIBINONG TODAY – Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor belum dapat memastikan terlaksananya Ujian Nasional (UN) yang tertunda sejak diputuskan libur sekolah selama dua pekan oleh Bupati Bogor pada, Minggu (15/3/2020) lalu.

Diketahui, langkah tersebut diambil guna mencegah para pelajar tertular sehingga membuat meningkatnya jumlah korban yang terpapar virus Corona atau Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, Entis Sutisna mengatakan terkait Ujian Nasional (UN) pihaknya mengaku tengah menunggu hasil inkubasi. Dan apabila Kabupaten Bogor aman dari penyebaran wabah penyakit covid 19 maka akan diusulkan diadakannya UN.

“Belum dipastikan tanggalnya dan saat ini kami masih menunggu masa inkubasi, jika dinyatakan aman kita usulkan ke pemerintah pusat untuk segera dilaksanakan,” tutur mantan camat Ciampea tersebut kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, 27 April 2024

Selain itu, ia juga mengintruksikan selama libur sekolah harus ada kegiatan penyemprotan desinfektan minimal dua kali. Baik oleh petugas, maupun guru atau penjaga sekolah.

“Para guru atau penjaga sekolah, kita berikan jadwal piket untuk membersihkan lingkungan sekolah. Dan telah memerintahkan petugas PMI untuk menyemprotkan zat desinfektan di gedung atau lingkungan sekolah,” jelasnya.

Meski begitu, ia menerangkan dari jumlah sekolah yang berada di Kabupaten Bogor jumlahnya mencapai ribuan tidak akan maksimal jika penyemprotan tersebut dilakukan oleh petugas. Bahkan zat disinfektan yang dimiliki Dinas Kesehatan terbatas.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Maka dari itu, pihaknya menyarankan pihak sekolah dapat menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli zat disinfektan, hand sanitizer dan pembuatan wastafel. Hal itu pun, dikatakan Entis sudah ada surat keputsan (SK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa dana BOS bisa digunakan untuk upaya mencegah penyebaran virus corona.

“Jumlah sekolah SD ada ribuan dan jumlah SMP juga ada 700an. Jadi jika menunggu bantuan cairan desinfektan dari Dinas Kesehatan itu tidak akan cukup. Saya menyarankan pihak sekolah menggunakan dana BOS untuk membeli atau membuat zat desinfektan,” imbuhnya. (Bambang Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================