DRAMAGA TODAY – Kepala Program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3) IPB Sofyan Sjaf
memprediksi jumlah pasien positif covid19 ke depan akan terus bertambah.
Hal itu seiring pemerintah Indonesia telah menetapkan status darurat wabah penyakit akibat covid-19.

Menurutnya, perubahan status bisa saja terjadi, apabila penyebaran covid-19 masif dan tak terkendali, diperkuat dengan pernyataan beberapa pakar modeling yang menyebutkan puncak penyebaran covid-19 akan terjadi di akhir bulan depan (April) dan akan menelan korban tidak sedikit, jika saja tidak ada penangan secara sistematis dan masif.

BACA JUGA :  Perumda PPJ Akan Renovasi Pasar Merdeka, Bakal Ada Rooftop Kuliner

“Artinya kita akan menghadapi masa-masa kritis 2-3 bulan ke depan dengan catatan kecepatan penanganan covid19 seperti negara Cina,” kata Sofyan melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3/2020).

Dalam masa-masa kritis tersebut, sambung Sofyan desa sebagai entitas sosial ekonomi yang akan terpapar parah akibat covid19. Pasalnya, untuk bertahan hidup, mereka harus keluar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang.

Dengan begitu berdasarkan studi, pihaknya menyebut sebagian besar warga desa bermata pencaharian sebagai buruh atau tani, karyawan pabrik, dan pedagang kecil tersebar di pedesaan.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Putri Juara Runner Up Piala Uber 2024

Dari latar belakang tersebut, dikatakannya, bisa dipastikan mereka tidak akan patuh himbauan social distancing (menjaga jarak) dari pemerintah. Ketidakpatuhan tersebut, bukanlah kehendak mereka, tetapi tuntutan hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

“Kita belum terlambat, kita hadapi bersama puncak penyebaran covid-19 tersebut dengan meminimalisasi korban covid-19 sekecil mungkin,” imbuhnya. (Bambang Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================