CIBINONG TODAY – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bogor menegaskan seluruh pasar tradisional di Kabupaten Bogor, tidak berhenti beroperasi di tengah wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Pasalnya, belakangan ini muncul isu berhembus soal adanya penutupan pasar sehingga dikhawatirkan adanya panic buying dan condong pada penimbunan bahan makanan di tengah masyarakat. Kepala Disperdagin Kabupaten Bogor, Nuradi menegaskan, 24 pasar tradisional yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Tohaga, tetap beroperasi seperti biasanya. “Namun, protokol kesehatan kita kedepankan kepada para pedagang. Dengan menyiapkan hand sanitizer, sarung tangan karet juga kita imbau agar dipakai pedagang,” kata Nuradi. Dia juga memastikan stok sembako di Kabupaten Bogor sejauh ini dan diprediksi hingga ramadan masih cukup aman, meski ada beberapa komoditas mulai mengalami kenaikan harga. Seperti beras IR 42, dari pekan sebelumnya, 13 Maret 2020 Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram pada pantauan terakhir 16 Maret 2020. Sementara harga sembako lainnya, cenderung stabil. Praktis, hanya gula pasir yang ikut mengalami kenaikan harga. Dari pekan sebelumnya Rp14 ribu per kilogram, pekan ini menjadi Rp17 ribu per kilogram. Pada komoditi lain, seperti cabe keriting justru mengalami penurunan harga dari pekan lalu Rp70 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram pekan ini. “Pantauan terakhir bulan Maret dilakukan pekan ini. Kalau untuk stok dipastikan aman. Tapi untuk harga, kita belum bisa prediksi. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan harga,” pungkasnya. (Bambang Supriyadi)  
Bagi Halaman
BACA JUGA :  Dipercaya Bisa Bikin Panjang Umur dengan 5 Gerakan Olahraga Ini
============================================================
============================================================
============================================================