“Nah setelah pulang dari rumah sakit tersebut, keadaan ibu saya malah semakin parah. Selain tidak bisa bangun lagi, dia juga tidak bisa lagi menelan makanan, nasi ataupun bubur. Akhirnya saya menyiasatinya dengan memberikan minuman sereal, setiap pagi siang dan malam ibu hanya minum itu saja,” ungkapnya. Onggo pun sudah mengadukan kondisi itu kepada pihak RT/RW setempat bahwa kondisi keluarganya membutuhkan bantuan. Namun dari Pihak RT mengatakan untuk bantuan pangan dari pemerintah untuk warga terdampak Covid-19 belum turun. “Meskipun tergolong keluarga miskin saya ataupun ibu saya tidak termasuk dalam DTKS penerima bantuan PKH atapun BPNT dari pemerintah, ibu saya hanya punya KIS untuk keperluan berobat saja,” keluh Onggo. Onngo pun hanya bisa berharap ibunya dapat berobat dan sembuh seperti sediakala. “Mudah-mudahan dengan ini pihak pemerintah desa/kecamatan ataupun Kabupaten Bogor bisa memperhatikan keadaan dan kondisi kami,” harapnya. Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Rakyat, Mumuh mengaku belum mengetahui bahwa ada warganya dalam kondisi yang mengkhawatirkan. “Waduh saya baru tahu kalau ada kejadian seperti itu dengan warga kami, kalo anaknya si Onggo saya kenal, karena saya juga tinggal tidak jauh dari sini hanya beda RT saja,” ucapnya. Dengan begitu, Mumuh mengaku akan coba menyampaikan kepada kepala desa untuk ditindak lanjuti. “Kalau untuk bantuan PKH atau BPNT dari pemerintah, keluarga tersebut memang tidak termasuk penerima, karena yang bersangkutan belum diajukan ke pihak Dinsos Kabupaten Bogor,”terang Mumuh. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian
============================================================
============================================================
============================================================