“Dari 2000 perajin ada 80 persen yang terdampak. Sekitar 1600 perajin sepatu dan sandal,” ujar, Chairuka. Pihaknya mengaku, kondisi ini sangat sulit bagi para perajin. Sehingga dirinya kerap mendapatkan keluhan dari beberapa pengrajin akibat pandemi Covid-19 ini. Untuk itu Pemerintah Kecamatan Ciomas memasukan para perajin sepatu dan sandal, khusunya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) rumahan seperti pengelem sepatu diprioritaskan mendapatkan bantuan sosial. “Saya sudah perintahkan kepada lurah dan kepala desa untuk mendata mereka yang terdampak,” ungkapnya.  Namun saat ini ia belum bisa memberikan rincian jumlah pelaku usaha yang terdampak Covid-19. “Masih dalam pendataan.” imbuh Chairuka. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Lepas Khafilah Kabupaten Bogor Ikuti MTQ Tingkat Jabar, Pj. Bupati Bogor Ingin Para Khafilah Mampu Bumikan Al-Quran di Bumi Tegar Beriman 
============================================================
============================================================
============================================================