Tak hanya itu, selama 11 bulan manusia selalu menikmati bermacam hal yang bersifat syahwat, mengisi dan memenuhi perutnya dengan berbagai macam makanan dan minuman. Dan tatkala seseorang berpuasa, berarti ia sedang mengistirahatkan fungsi atau peran dalam tubuhnya untuk sementara waktu seperti pencernaan dan semacamnya. Hal ini tentu berguna bagi kesehatan secara umumnya. Hal tersebut senada dengan hadits Nabi Muhammad SAW “Tiadalah wadah yang dipenuhi oleh manusia lebih buruk melebihi perutnya, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi) dan yang utama puasa itu menyehatkan sebagaima sabda Nabi SAW “Berpuasalah kalian, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Abi Nu’aim). Bukan hanya jasmani, rohani manusia pun digembleng untuk kembali lebih dekat dengan sang ilahi rabbi, betapa tidak, manusia dibuka akses jalan ruhiyahnya 24 jam penuh, hal appaun yang dilakukan menjadi sebuah amalan ibadah bagi manusia yang menjalankan kebaikan didalamnya. Ketika berpuasa selain menahan diri dari lapar dan dahaga, juga mewajibkan setiap yang melakukannya untuk bisa mengendalikan emosi negatif atau amarah. Dengan begitu puasa memiliki manfaat untuk psikologis seseorang sehingga pikiran bisa menjadi lebih tenang dan terhindar dari stres yang dapat memicu berbagai penyakit. Menurut, Izzuddin bin Abdis Salam dalam kitab Maqashidus Shaum mengumpulkan banyak riwayat terkait manfaat dan hikmah ibadah puasa. Dari sekian banyak riwayat tersebut, ia menyimpulkan ada delapan manfaat puasa yang perlu kita perhatikan. Ia mengatakan “Puasa memiliki beberapa faidah: meningkatkan kualitas (iman), menghapus kesalahan, mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan rasa syukur, dan mencegah diri dari perbuatan maksiat.” Selain ajang peningkatan iman dan takwa, puasa juga dapat menghapus dosa manusia. Rasulullah SAW berkata, “Siapa yang puasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka dosanya diampuni,” (HR Bukhari). Akhirnya, ramadhan itu akan pergi, ya ramadhan yang telah kita lewati selama sebulan penuh ini menjadi tonggak bersama untuk kembali menjadi manusia yang fitrah ditengah berbagai ujian selama kita menjalaninya. Ya, bulan seribu bulan, bulan yang penuh dengan kebaikan itu akan meninggalkan kita semua, bulan yang banyak mengajarkan kita semua untuk tetap rendah hati, bersabar dengan segala ujian yang Allah berikan, tetap istiqomah dijalan Allah SWT, dan yang utama menjadi pribadi muslim yang takwa sebagai hakikat dari puncak ibadah puasa yang kita jalani sebagai sesuatu yang tertinggal dalam setiap hati orang-orang yang beriman. Jadi, takwalah yang harus tetap tinggal dihati kita, agar kita bisa menjadi manusia yang dikasihi mahluk di bumi dan dirahmati sang pemilik alam ini. Wallahu A’lam Bishawab. (*)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Hasil Pertandingan Thomas Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia vs India 4-1
============================================================
============================================================
============================================================