Tapi mudah-mudahan dengan sekarang dengan adanya PSBB transisi (proposional,red) investor mulai meningkat lagi, hanya saja memang ada beberapa investor juga yang masih terganjal oleh RTRW kita,” katanya. Dengan belum rampungnya pengajuan revisi Perda RTRW lanjut Firdaus, sejumlah investor memastikan lahan yang akan digunakan nantinya sesuai zona atau tak bertentangan dengan regulasi Pemerintah Kota Bogor. “Mereka harus menunggu dulu adanya perluasan RTRW baru, saat ini masih dibahas di Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). Sedangkan kita berharap sebetulnya tahun ini akan terjadi lonjakan investasi, tentunya kita akan menyesuaikan dengan zonasi dan juga regulasi yang ada di Kota Bogor,” Paparnya. Lebih lanjut Firdaus mengungkapkan, investasi yang paling banyak diusulkan di kota hujan terkait dengan izin apartemen, hotel, izin perluasan perumahan. Untuk perluasan, investor memang ada juga yang masih menahan diri untuk mengajukan perluasan lahan perumahan misalnya, karena harus menyesuiakan dengan zonasi yang ada di Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang (Simtaru) dari Bappeda. “Kita berharap besar dalam perubahan RTRW ini terjadi peningkatan investasi yang cepat setelah PSBB, karena keberhasilan daerah itu dalam meningkatkan PAD adalah sektor jasa yang nantinya semakin banyak hunian-hunian jasa, juga ada yang akan di dapat oleh pemerintah kota Bogor,” imbuhnya. (Adit)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Remaja di Cicalengka Bandung Dibacok Geng Motor Slotter
============================================================
============================================================
============================================================