BOGOR TODAY – Membangun kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan program pemerintah tentu tidak mudah. Namun dengan keikhlasan dan kesabaran, Lurah Empang Harry Cahyadi bersama istrinya Neri Yustisiawati lambat laun berhasil membangun kebersamaan warganya dengan melaksanakan berbagai kegiatan, salahsatunya dengan menggiatkan kembali Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sebelumnya sempat vakum.
Lurah Empang, Harry Cahyadi menceritakan, semenjak ditugaskan di Kelurahan Empang dirinya melihat banyak yang harus dibenahi, satu diantaranya soal sumber daya manusia (SDM) yang dulunya mungkin sempat vakum kemudian dibangkitkan kembali dengan mengajak untuk bersama-sama melestarikan lingkungan. Alhasil, para ibu-ibu PKK kini bersemangat melestarikan lingkungan dengan cara menanam sayuran. “Sekarang kita bangkitkan lagi semangat ibu-ibu PKK dan kita sama-sama lestarikan lingkungan dengan penghijauan. Di sini kita tanam berbagai jenis sayuran diantaranya bayam, kangkung, pakcoy, cabai, cesing, terong dan jahe merah. Kita baru mulai sekitar satu minggu,” kata Harry saat meninjau KWT di RW09, Empang, Kamis (25/6/2020). Metode KWT yang dilakukan ibu-ibu PKK itu, kata Harry ada dua metode penanaman, yaitu organik dan juga akuaponik. Sedangkan, untuk pengadaan bibitnya merupakan dana dari swadaya masyarakat dan juga para kader PKK. Selain itu, ada juga bantuan dari CSR dan Dinas Pertanian. Ditempat yang sama, Ketua TP PKK Kelurahan Empang, Neri Yustisiawati menambahkan, sayuran yang saat ini ditanam diprediksi akan di panen dalam satu bulan kedepan, sehingga hasil panennya itu dibagikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan akibat terdampak covid-19 ini. Selain itu, sebagai lumbung pangan juga buat kelurahan, dimana nantinya ketika melaksanakan program gerakan nasi bungkus (gasibu) pihak kelurahan tidak usah lagi mencari sayuran sebagai lauk pauknya didalam gasibu tersebut. “Ya, tentunya ketika sayuran ini panen kita akan bagikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan. Kemudian, ini juga sebagai lumbung pangan kelurahan, dimana saat melaksanakan gerakan nasi bungkus (gasibu) kita tidak usah lagi mencari sayuran,” ujarnya. (Heri) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024
============================================================
============================================================
============================================================