Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan) Selamat untuk masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang pada hari ini 3 Juni 2020 merayakan hari jadinya yang ke- 538, semoga  program unggulan pasangan Bima Arya Sugiarto- Dedie A Rachim ke depan yaitu pengembangan jasa dan ekonomi kreatif, penguatan spiritualitas dan nilai budaya untuk keluarga tangguh dan masyarakat madani, pengembangan tata kelola pemerintah yang kolaboratif, transparan dan melayani terwujud, Aamiin. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Bogor tidak menggelar pesta rakyat pada peringatan hari jadi Kota ke-538 tahun 2020 pada 3 Juni 2020. Kota Bogor selama ini banyak mendapat julukan, baik julukan yang baik maupun julukan yang jelek. Julukan yang baik adalah Bogor sebagai kota hujan, kota sejuta taman dan sebagai heritage city (kota bersejarah/warisan). Sedang julukan yang jelek adalah Bogor sebagai kota sejuta angkot, Bogor kota termacet no 2 di dunia (Tahun 2016) Kota Bogor kembali mendapat rapor merah dalam hal kemacetan. Baru-baru ini aplikasi lalu lintas Waze merilis survei yang menyatakan Bogor masuk 5 kota dengan pengalaman berkendara terburuk di dunia. Bogor berada di urutan ke 2 dengan poin 2,15. Rangking ke 1 adalah Kota Cebu, Filipina dengan poin 1,15 .Di urutan ke 3 dengan poin 2,85  Kota San Salvador, Salvador. Peringkat ke 4  Denpasar  dengan poin 2,89  dan  ke 5 Bandung dengan poin 3,00. Baik ayo mumpung sekarang Kota Bogor merayakan hari jadinya yang ke 538, saatnya untuk mewujudkan program unggulan pasangan Bima Arya Sugiarto- Dedie A Rachim ke depan yaitu pengembangan jasa dan ekonomi kreatif, penguatan spiritualitas dan nilai budaya untuk keluarga tangguh dan masyarakat madani, pengembangan tata kelola pemerintah yang kolaboratif, transparan dan melayani. Penulis optimis Kota Bogor bisa menjadi Kota Bersholawat, karena ada 2 program unggulan Bima-Dedie yang menunjang hal ini, yaitu: penguatan spiritualitas dan  masyarakat madani. Tapi sayang sewaktu pidato pelantikannya beliau menggagas Program Bogor Berlari, ke 2 hal ini tidak disebutkan, beliau hanya berkata selain pembangunan infrastruktur, kita juga membangun karakter, tapi tidak disebutkan nama kegiatannya.Maka Bima-Dedie harus membayar hutang untuk merealisasikan program: penguatan spiritualitas dan  masyarakat madani. Padahal menurut penulis dengan hanya mengerjakan Program Bogor Kota Bersholawat, maka insyaAllah kedua program penguatan spiritualitas dan  masyarakat madani.
BACA JUGA :  Soal PPDB 2024, DPRD Kota Bogor Minta Disdik Persiapkan Dengan Baik
============================================================
============================================================
============================================================