Menurutnya, ada pengalaman menarik selama berdagang buku. Ia menceritakan, pernah ada anak sekolah dari daerah Leuwiliang, yang sering ke toko membeli buku novel hanya karena anak itu bercita-cita ingin menjadi penulis. “Sampai dia kelas tiga dia sudah bisa bikin novel. Novelnya diberi ke saya. Katanya ini pak hasil saya baca buku bapak. Saya sudah bisa nulis. Ternyata dia sudah bisa mengarang novel dan bikin buku dibantu oleh gurunya,” terangnya. Dikatakannya, masih banyak kalangan anak sekolah yang punya minat baca. Bahkan, rata-rata pembeli yang datang ke lapaknya adalah anak muda baik dari Bogor maupun luar Bogor. Ia mengakui, di zaman sekarang ini, pasti berdampak pada usaha yang ia jalani. Dulu mencari informasi harus baca buku. Sekarang semua informasi tinggal cari di internet lewat gawai atau handphone. “Bagi saya meskipun zaman sudah berubah dengan kemajuan teknologinya, barang-barang lama seperti kaset dan buku ini tidak akan mati. Dan selama empat tahun di sini, anak-anak muda yang mencari musik maupun buku semakin banyak bukan makin berkurang. Makanya sekarang banyak gerakan-gerakan literasi untuk menghidupkan kembali minat membaca buku,” tukasnya. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Wajib Perhatikan Ini, 5 Penyebab Trombosit Turun yang Perlu Diketahui
============================================================
============================================================
============================================================