BOGOR TODAY – Meski sudah berusia setengah abad, Ian warga Cibatok, Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini masih setia menemani buku-buku dan kaset tua yang dia kumpulkan selama puluhan tahun. Pria kelahiran 1962 ini menceritakan, usaha ini sudah dijalani sejak ia masih duduk di sekolah dasar sekitar tahun 70 silam. Ia menceritakan, dirinya sudah membuka tempat penyewaan buku-buku komik dan novel di rumahnya. Kakaknya bagian belanja buku. Sedangkan dirinya di rumah yang menunggu. Dari situ ia mulai hobi baca terutama buku sastra. “Dulu sebelum ada handphone, orang mencari informasi dan pengetahuan lewat baca buku. Karena itu, dulu penyewaan buku sangat ramai dicari orang,” kata pria yang akrab dipanggil Babeh Ian kepada wartawan, Sabtu (25/7/2020) kemarin. Seiring berjalannya waktu, ia coba menjual koleksi buku dan musiknya dengan berkeliling di wilayah Jakarta seperti ke daerah Poncol, Senen, Jatinegara, Depok. Bahkan, pernah ngasong di kereta ekonomi sebelum menjadi commuter line sekarang. “Digelar kaki lima saja dagang kaset, buku, itu saja karena saya tak punya keterampilan lain tak bisa dagang yang lain. Jadi, ini saja sebagai sumber nafkah buat hidup,” ungkapnya. Pria yang menyukai buku sastra ini mengungkapkan, kaset dan buku-buku ini didapat dari usaha mencarinya. Ada juga yang ia beli dari orang-orang yang menganggap kaset dan buku-buku lama ini sudah tidak terpakai. “Daripada dibuang atau dikilo kan sayang. Jadi, mereka bawa ke sini dijual ke saya. Tapi disortir dulu baik dari kondisi fisik dan lain-lainnya,” kata Babeh Ian. Menurutnya, ada pengalaman menarik selama berdagang buku. Ia menceritakan, pernah ada anak sekolah dari daerah Leuwiliang, yang sering ke toko membeli buku novel hanya karena anak itu bercita-cita ingin menjadi penulis. “Sampai dia kelas tiga dia sudah bisa bikin novel. Novelnya diberi ke saya. Katanya ini pak hasil saya baca buku bapak. Saya sudah bisa nulis. Ternyata dia sudah bisa mengarang novel dan bikin buku dibantu oleh gurunya,” terangnya. Dikatakannya, masih banyak kalangan anak sekolah yang punya minat baca. Bahkan, rata-rata pembeli yang datang ke lapaknya adalah anak muda baik dari Bogor maupun luar Bogor. Ia mengakui, di zaman sekarang ini, pasti berdampak pada usaha yang ia jalani. Dulu mencari informasi harus baca buku. Sekarang semua informasi tinggal cari di internet lewat gawai atau handphone. “Bagi saya meskipun zaman sudah berubah dengan kemajuan teknologinya, barang-barang lama seperti kaset dan buku ini tidak akan mati. Dan selama empat tahun di sini, anak-anak muda yang mencari musik maupun buku semakin banyak bukan makin berkurang. Makanya sekarang banyak gerakan-gerakan literasi untuk menghidupkan kembali minat membaca buku,” tukasnya. (Bambang Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Kevin Sanjaya Resmi Putuskan Pensiun Sebagai Atlet Bulu Tangkis
============================================================
============================================================
============================================================