BOGOR TODAY – Hujan deras yang terjadi di Kota Bogor, mengakibatkan terjadinya banjir lintasan di sejumlah wilayah. Salah satu lokasi terparah menimpa sejumlah warga di kawasan Air Mancur Kampung Lebak Pilar, RW 03, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Dua unit kendaraan roda empat milik warga dan rumah milik Dayat terendam setinggi 30 centimeter, kemarin malam. Dayat mengungkapkan, banjir sudah terjadi lima kali sejak dibangunnya trotoar dan saluran drainase ditutup oleh pekerjaan dari Dinas PUPR pada 2018 lalu. “Dulu sebelum adanya pembangunan trotoar dan saluran drainase ditutup, belum pernah terjadi banjir, walaupun hujan deras berjam jam. Tapi setelah adanya pembangunan trotoar itu, jadi sering banjir,” ungkap Dayat, Senin (10/8/2020). Ia mengatakan, banjir yang terjadi mengakibatkan dua mobil yang diparkir di depan rumah terendam, satu mobil mengalami kerusakan dan satu mobil berhasil diselamatkan. Warga khawatir dengan seringnya banjir dapat mengakibatkan longsor, karena banyak rumah warga yang berada di tebingan. “Kami meminta agar saluran drainase yang ditutup untuk dibuka kembali, karena akibat penutupan itu, air tidak dapat mengalir sehingga meluap ke rumah warga,” pintanya. Menyikapi banjir yang sering terjadi di RW 03, Kadis PUPR Chusnul Rozaqi hingga Lurah Sempur Dicky Pratama langsung turun ke lokasi. Sejumlah pekerja dari Dinas PUPR langsung melakukan pengerukan sendimentasi di saluran drainase. Penyisiran pun dilakukan oleh Kadis Chusnul Rozaqi dan jajarannya, untuk mencari tahu meluapnya air hujan yang menimpa warga di RW 03. “Penyebab banjir lintasan di RW 03 Kelurahan Sempur, karena intensitas air hujan cukup tinggi, kemudian ada penyemptan saluran air kali Cibalok di Pusdikzi, dan sedimentasi yang tinggi di drainase. Kita telusuri semuanya,” kata Chusnul. Upaya yang dilakukan sebagai antisipasi agar tidak kembali terjadi banjir, disisi timur Jalan Sudirman sedang dilakukan normalisasi sampai membuat sodetan baru agar air masuk ke saluran. Tetapi di jalur kali Puadokzi, ada penyempitan sehingga harus dilakukan pembongkaran. Selain itu, ada jaring sampah dan bendungan yang bisa mengakibatkan air meluap, karena sodetan yang ada juga tidak berjalan. “Kita akan menurunkan bendungan di kali Cibalok Pusdikzi agar air tidak meninggi dan sedimen menurun sehingga air tidak meluap. Untuk pembongkaran kali yang menyempit, kita akan mengirimkan surat ke Pusdikzi. Setelah itu baru dilakukan pembongkaran,” pungkasnya. (Heri) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Lawan Irak dan Filipina
============================================================
============================================================
============================================================