“Mulai makin ramenya pas corona saja, ada anak minta izin boleh gak katanya buat belajar online di sini. Terus kata saya boleh, bagus malahan untuk belajar. Orang tuanya juga pada dateng ke sini nitipin anaknya, ngaku tekor kalau harus beli data setiap bulan,” kata Asri. Menurut Asri, kini kedai yang dibuka sejak 2015 ini selalu didatangi siswa SD hingga SMA setiap harinya. Karena itu, ia harus membuka kedai lebih pagi dari biasanya demi memberikan akses internet kepada anak-anak yang harus mulai sekolah secara daring tersebut. “Sebelum seperti ini, biasanya buka pukul 09.00 WIB, tapi karena anak sekolah biasanya dikasih tugas pukul 07.30 WIB kita bukanya jadinya pukul 07.00 WIB,” ucap Asri yang dipanggil Tante oleh anak-anak sekolah. Asri menyebut hanya ingin membantu anak sekolah yang kesulitan mengakses internet. Dia tidak menyangka warungnya malah menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang menitipkan anaknya untuk belajar di kedai miliknya yang menjadi lebih laris daripada biasanya. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Cekcok Persoalan Rumah Tangga, Pria di Majalengka Nekat Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri
============================================================
============================================================
============================================================