Menurut pengurus kampung gambar, Napi Yudin atau biasa disapa bang Napi menuturkan bahwa bangunan berukuran kurang lebih 3×2 meter tersebut didirikan hasil dari swadaya warga. Pun buku- buku yang terpajang di area saung merupakan 90 persen hasil sumbangan warga, namun ada pula beberapa relawan turut memberikan. Selain buku-buku pelajaran, ada pula buku cerita rakyat hingga buku sejarah Indonesia. Sehingga mereka dapat menambah ilmu “Jadi dengan adanya buku cerita rakyat atau sejarah Indonesia, anak-anak jadi lebih tahu. Misalnya cerita Malin Kundang yang di dalamnya memberikan pesan positif, seperti bagaimana harus patuh terhadap orangtua dan lainnya,” terang Napi Yudin selaku pengurus kampung gambar. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Apakah Boleh Makan Yogurt Setiap Hari? Simak Ini
============================================================
============================================================
============================================================