BOGOR TODAY – Dugaan pencemaran lingkungan di Cibinong Situ Front City yang berdampak pada matinya ratusan lobster air tawar membuat Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Bogor mendatangi lokasi guna menyelidiki dengan mengambil sampel air untuk dilakukan uji laboratorium. Petugas Pos Kesehatan Ikan Terpadu Diskanak Kabupaten Bogor, Gunawan menyebut bahwa pasca dilakukan pengecekan kadar air di lokasi tersebut dalam kondisi normal. Sehingga ia belum dapat memastikan bahwa Situ seluas enam hektar itu tercemar limbah beracun. “Hasilnya, pH (indikator tingkat asam) 6,3 normalnya 6 hingga 8,5 untuk ikan, oksigen bagus diatas 4, ini 6,28 normal diatas 4. Total Dissolve Solid (TDS) bagus 40 miligram per liter. Amoniac (senyawa kimia) juga bagus 0 malah. Kemudian Nh4 (Kation amonium)nya dalam bentuk Amonium cuma 0,22 miligram per liter dan itu normal semua,” terangnya, Senin (12/10/2020). Namun ia menduga fenomena matinya ratusan lobster tersebut dampak dari bahan kimia (Abate) yang diperuntukan untuk membunuh jentik nyamuk. Pasalnya saat dirinya menelusuri bibir Situ tak ditemui adanya saluran pembuangan limbah. “Dugaan diracun makanya belum tahu, makanya saya tanya disini ada saluran pembuangan untuk limbah, tapi tadi setelah di cek gak ada kan untuk limbah. Berarti kematian cuma udang saja yang merupakan hewan air darah putih kemungkinan keracuan temepos (Abate) nah itu kalau untuk ikan tidak akan berpengaruh. Jadi dugaan sementara dari Abate,” katanya. Menurutnya, kadar air tersebut terbilang normal dikarenakan telah terkontaminasi air hujan yang beberapa hari ini mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, sehingga sangat cepat ternetralisir di perairan yang sangat luas seperti Situ. Seharusnya, kata dia, ketika kejadian harus langsung dilakukan pengambilan sampel air. “Harus di cek disana (hilirnya) ada apa saja, ada limbah atau pembuangannya. Nanti kan dilaporkan dulu ke Kepala Dinas untuk cek ini penyebabnya apa dan kebijakannya seperti apa,” imbuhnya. Dikabarkan sebelumnya, matinya lobster tersebut kali pertama diketahui warga sekitar sejak Kamis (8/10/2020) lalu. Bahkan iapun mengaku sempat mengumpulkan bangkai-bangkai lobster tersebut. “Tidak sengaja saya lihat banyak sekali lobster yang mati mengambang. Sudah dua hari saya lihat. Sepertinya ada yang menebar racun,” kata Sanih (37) dilokasi. Sanih pun menyayangkan jika benar ada orang memberi racun di situ. Pasalnya, jika hanya ingin mendapatkan lobster cukup dengan memasang perangkap tenggelam disertai umpan. “Padahal kalau mau cari lobster pakai perangkap aja, nggak usah diracun. Kalau diracun semua ikut mati, ikan-ikan dan udang kecil juga,” tegasnya. (B. Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Dipercaya Bisa Bikin Panjang Umur dengan 5 Gerakan Olahraga Ini
============================================================
============================================================
============================================================