Pertama bagi orang yang jauh dari para ulama akan dihilangkan keberkahan dalam usahanya (hidupnya). Keberkahan adalah hal yang sangat penting dalam hidup ini. Hidup yang terlihat sukses secara materi, namun menggunakan cara yang tidak benar, maka keberkahan baik dunia dan akhirat akan tidak dirasakan. Meski kaya raja bermilyar atau bahkan bertrilyun uangnya atau meski jadi raja atau Presiden, tapi jika hidupnya tidak berkah, maka hatinya tidak pernah bahagia dan tenang. Hatinya selalu gelisah, mengeluh, tidak pernah bersyukur dan merasa kurang terus. Orang yang seperti ini selalu disibukkan oleh urusan dunia yang sia-sia, menguras seluruh energinya, tanpa sempat beribadah kepada Allah SWT. Kedua, bagi orang yang lari menjauh dari para ulama akan diberikan pemimpin-pemimpin yang dzalim. Pemimpin yang dzalim adalah pemimpin yang hanya memikirkan diri sendiri dan kelompoknya. Pemimpin yang tidak memikirkan kemaslahatan umat dan menyengsarakan rakyat. Pemimpin yang dzalim itu biasanya orangnya sombong, merasa paling benar sendiri, menganggap orang lain sdalah. Tidak mau menerima nasihat apalagi masukan ataupun kritikan. Pokoknya alergi dengan kritikan. Bahkan pemimpin yang dzalim tidak segan-segan untuk memfitnah, menangkap dan menjebloskan lawan politiknya ke penjara. Ketiga, bagi orang yang jauh dari para ulama akan dikeluarkan dari kehidupan di dunia dalam kondisi tidak beriman dan jauh dari harapan menjadi khusnul khotimah. Ya karena setiap detik orang seperti ini hanya memikirkan dunia saja, yaitu kerja, kerja dan kerja. Oleh karena itu agar kehidupan kita mendapatkan keberkahan, maka kumpullah dan duduklah dengan para Ulama (Ustadz, Kyai dan Habib) dan orang-orang soleh. Jayalah Indonesiaku. (*)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Tukang Kasur Keliling di Sampang Cabuli Bocah 6 Tahun hingga Trauma
============================================================
============================================================
============================================================