BOGOR TODAY – Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (Kreasi) Jawa Barat bersama Rembug Kreatif (Reka) Kota Bogor menggelar diskusi kolaborasi kreatif forum, untuk meningkatkan value creation, secara virtual bersama Wali Kota Bogor Bima Arya beberapa waktu lalu. Bima Arya mengatakan, sebuah kota harus didorong dengan kekuatan gagasan melalui partisipasi dan kolaborasi warga. “Kolaborasi itu sesuatu yang harus diadopsi semua kota, karena pemerintah tidak bisa sendiri, ada pengusaha, ada komunitas, ada media, ada akademisi, semua berkolaborasi,” kata Bima. Di Indonesia beberapa kota yang berkembang sangat cepat baik masyarakatnya, ekonominya, kulturnya, budayanya, karena ada ruang partisipasi di sana. Bima mencontohkan, seperti Bandung, Yogyakarta dan Banyuwangi, dimana komunitas kreatif tumbuh luar biasa. Hal ini pula yang menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah, bagaimana membuka ruang dan menyediakan fasilitas. “Pemerintah itu kadang nafsu besar, tenaga kurang. Kadang ada yang kepala dinasnya old school, kepala daerahnya milenial atau sebaliknya. Kepala dinas milenial dan nyambung dengan komunitas tapi tidak didukung kebijakan kepala daerahnya,” tambah Bima. Kendati demikian, menurut Bima, di Kota Bogor komunitas sudah terhubung dengan kepala dinas dan kepala daerah. Ia menuturkan, selama tujuh tahun bertugas menjadi Wali Kota Bogor, ia senang dengan keberadaan komunitas Kota Bogor yang terus maju pantang mundur, melihat orang yang tulus dengan kekuatan gagasan bekerja, berikhtiar memajukan kotanya dan membuat semua warga bangga dengan kotanya. “Kami akan berikan dukungan kelembagaan. Saya sudah meminta Kabag Hukum agar berkomunikasi dengan Dewan untuk memasukkan Perda komunitas kreatif, menjadi prolegda di Kota Bogor. Dan untuk sementara akan dikeluarkan dulu SK Forum Kreatif, supaya gagasan teman-teman komunitas dikuatkan di Kota Bogor,” tegas Bima. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep mengatakan, Disparbud telah memberikan ruang pengembangan Ekonomi Kreatif. Saat ini ada 16 sektor ekonomi kreatif di Kota Bogor dan yang paling menonjol dari sektor fashion dan kuliner. “Ke depan, kami akan menjajaki Forum Ekonomi Kreatif sekaligus diserahterimakannya Creatif Center dari Provinsi Jawa Barat,” kata Atep. Pada kesempatan yang sama, Ketua Tumbal (Ketum) Rembug Kreatif (Reka) Kota Bogor, Georgian Marcello mengatakan, diskusi ini diadakan untuk mewadahi aspirasi pelaku ekonomi kreatif Kota Bogor untuk kemudian disampaikan ke Pemkot Bogor dan juga sebaliknya Pemkot Bogor menyampaikan hal-hal  yang bisa difasilitasi. “Tujuannya berjejaring, berkolaborasi, lalu berkomersil dan goals besarnya membentuk identitas Kota Bogor sebagai kota kreatif dengan ciri khas pelaku kreatif Bogor,” ujar pria yang akrab disapa George itu. George menambahkan, tindak lanjut dari diskusi ini akan ada program connect dan FGD untuk memicu kolaborasi sembari menunggu SK wali kota tentang Forum Ekonomi Kreatif. “Akan ada Perda juga mengenai pembentukan Komite Ekonomi Kreatif,” pungkasnya. (Adit) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Pemkot dan PN Bogor Kelas IA Perkuat Kelembagaan
============================================================
============================================================
============================================================