Selain itu, ruang kelas yang ada di sekolahnya pun memadai jika anak-anak belajar sebanyak 30-50 persen. Kemudian kebersihan kamar mandi siswa pun sudah terjamin, dan semua guru-gurunya bersedia untuk menjalani swab test dan rapid test. Bukan itu saja, dalam mencegah kerumunan di sekitar sekolah, pihak yayasan dan juga pihak sekolah belum mengizinkan kantin yang ada di sekolah untuk buka. Bahkan sudah membentuk tim satgas covid tingkat sekolah, yang melibatkan guru-guru serta pengurus OSIS yang nantinya bertugas untuk mencegah kerumunan di area sekolah. “Meski sudah siap, tapi kembali lagi kita harus menunggu persetujuan atau izin orang tua siswa dan komite, termasuk persetujuan dari pemkot maupun disdik, jika diantara mereka tidak ada yang setuju maka kami pun tak bisa memaksakan dan KBM pun kemungkinan kembali full daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ),” ujarnya. Masih kata Aldi, jika semuanya sudah mendapat izin maka KBM tatap muka di sekolahnya baru akan diberlakukan kepada siswa kelas IX secara bertahap. Hal itu, karena siswa kelas IX akan menghadapi kelulusan. “Jumlah siswa kami tidak terlalu banyak, seluruhnya 150 siswa mulai dari kelas VII sampai IX. Nah, kalau sudah dapat izin, kemungkinan kami akan memberlakukan kepada siswa kelas IX yang jumlahnya 50 orang, dan jika satu kelasnya diisi 50 persen maka ruang kelas di sekolah kami sangat memadai,” pungkasnya. (Heri)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Takluk dari Jepang
============================================================
============================================================
============================================================