BOGOR TODAY – Kasus penyebaran COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun terus menerapkan Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) hingga 22 Desember mendatang. Namun, dibalik itu Pemkot melalui Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim akan mengevaluasi penerapan PSBMK yang saat ini masih berlangsung. “Nanti kita evaluasi apakah setelah itu akan ada perubahan PSBMK yang lebih ketat,” kata Dedie kepada wartawan, Selasa (15/12/2020). Wakil Ketua Satgas Covid 19 di Kota Bogor itu menuturkan, evaluasi ini dilakukan mengingat pasien positif di kota hujan terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan, yakni hampir mencapai 1000 orang, sedangkan kapasitas bed di rumah sakit ada 455 unit dan pasien yang aktif itu sekitar 600 orang, karena setiap harinya selalu bertambah lebih dari 60 orang. “Kalau kita tidak melakukan pencegahan dan kita tidak melakukan promotif nanti kita hanya menekankan kepada usaha untuk kuratif saja, untuk kuratif kita sudah kewalahan. Saat ini kita krisis dokter, krisis tenaga kesehatan dan krisi bed,” ujarnya. Disinggung soal rencana Pemkot menjadikan Komplek GOR Pajajaran menjadi rumah sakit darurat Covid-19, kata Dedie, sejauh ini pihaknya masih berpikir ulang dan masih dimatangkan, mengingat tim medis dan dokter di Kota Bogor masih kurang. “Kita pikirkan juga siapa yang akan mengelola, karena kita sekarang bukan hanya krisis tempat tidur saja, tetapi krisis tenaga kesehatan termasuk dokternya juga,” pungkasnya. (Heri) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Halbil IPHI Kota Bogor, Atang Trisnanto Harap Anggota jadi Pelopor di Wilayah
============================================================
============================================================
============================================================