BOGOR TODAY – Sebuah video berdurasi 49 detik yang memperlihatkan keluarga pasien yang mengamuk akibat lambatnya pelayanan RSUD Kota Bogor dalam menangani jenazah pasien Covid-19 beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Parahnya, jenazah pasien bahkan sempat tertukar dengan pasien lain. Dalam video itu terdengar seorang perempuan secara sengaja mendokumentasikan insiden tersebut sambil meluapkan kekesalannya terhadap pihak rumah sakit. “Ini benar-benar sudah parah ya. Ini mama saya sudah meninggal dari jam 12 malam sampai sekarang belum dibawa. Terus salah ngambil pasien lagi,” kata wanita dalam video itu. Sementara, Humas RSUD Kota Bogor Taufik Rahmat membenarkan adanya peristiwa tersebut. Taufik mengatakan, kejadian yang ada di video itu terjadi pada Rabu (30/12/2020) lalu. Menurut Taufik, saat itu ada beberapa pasien Covid-19 yang meninggal dunia di ruang isolasi rumah sakit. Termasuk, pasien berinisial W (44) asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang dimaksud dalam video, meninggal sekitar pukul 00.05 WIB. Taufik mengaku, pada awalnya, keluarga pasien merasa pihak rumah sakit lamban dalam menangani jenazah. Kemudian, Taufik memberikan pemahaman alur penanganan jenazah Covid-19, ditambah kondisi malam itu hanya ada satu petugas forensik yang siaga. “Jadi harus menunggu pagi. Karena harus menunggu personel yang lain untuk mengangkut jenazah dan petinya. Bukan sengaja dilamain, mekanismenya seperti itu, apalagi karena pasien Covid penangannya harus betul, khawatir ada penyebaran,” kata Taufik saat dikonfirmasi wartawan, Senin (4/1/2020). Setelah diberikan pemahaman, pihak keluarga tetap meminta untuk melihat jenazah pasien secara langsung di ruang forensik. Ketika dilihat, jenazah yang ada di ruang forensik itu bukanlah pasien W, tetapi seorang pria yang juga meninggal dalam status positif Covid-19.  “Kemudian saya konfirmasi ke pemulasaraan apa yang terjadi, ternyata ada kesalahan pengambilan jenazah dari ruang isolasi,” kata Taufik. Setelahnya, Taufik mengatakan, pihak rumah sakit mendampingi keluarga pasien menuju ruang isolasi untuk melihat jenazah pasien. Setelah dipastikan benar, jenazah langsung dibawa petugas ke ruang forensik. “Jenazah dibawa keluar dari ruang isolasi ke instalasi forensik lagi. Sempat dicek dulu oleh keluarga dengan protokol, ternyata benar. Setelah itu, saya minta kepada petugas menangani sebaik-baiknya,” kata dia. Tak sampai di situ, Taufik kemudian mendampingi proses pemulangan jenazah hingga dibawa menggunakan ambulans ke Leuwiliang pukul 09.00 WIB. RSUD Kota Bogor juga telah meminta maaf kepada keluarga atas insiden tersebut dan semua permasalahan sudah selesai. “Ini menjadi bahan evaluasi kami juga. Secara pribadi kami mengakui ada layanan yang kurang pas. Saya sampaikan permohonan maaf,” tutup Taufik. (B. Supriyadi). Bagi Halaman
BACA JUGA :  Jelang Pilkada 2024, Pj Wali Kota Bogor Ingatkan Jaga Netralitas ASN
============================================================
============================================================
============================================================