Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan & Guru Sekolah Pesat)

Menurut istilah dalam sejarah Islam, Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina.

Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha .

Terjemahan dari Q.S. Al-Isra (ayat 1),”Maha Suci Allah yang telah memjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

BACA JUGA :  Catat 2 Lokasi Pelayanan SIM Keliling di Kabupaten Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Isra’ Mi’raj adalah perjalanan terindah yang dilalui Nabi Muhammad SAW. Tidak ada manusia di muka bumi yang diberi nikmat bisa bertemu langsung dengan Zat Maha Kuasa, Allah ‘Azza wa Jalla. Menurut Buya Yahya, peristiwa Isra’ Mi’raj tidak bisa dilihat dengan kacamata akal dan pikiran manusia, maka cara melihatnya pun harus menggunakan hati dan iman.

Dimulai dari kebingungan Rasulullah SAW untuk bersalam kepada Allah Ta’ala, hingga Allah mewahyukan salam yang tepat dari hamba kepada-Nya yaitu: “Attahiyyatul mubarokatush sholawaatuth thoyyibaatu lillah” (salam sejahtera yang penuh barokah dan salam sejahtera yang amat baik adalah milik Allah Ta’ala).

BACA JUGA :  Menu Buka Puasa dengan Udang Manis Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat Bikin Nagih

Saat itu Allah menjawab: “Assalamu ‘alaika Ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh” (Salam sejahtera, barokah dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu wahai Nabi Muhammad SAW). Kemudian salam itu diabadikan dalam perintah salat yang dibawa oleh Rasulullah SAW dari perjalanan Isra’ Mi’raj.

============================================================
============================================================
============================================================