BOGOR TODAY – Nama Ustaz Tengku Zulkarnain mulai dikenal masyarakat setelah cuitan di akun Twitter miliknya yang kerap mengundang komentar netizen.
Dilansir wikipedia.org, Senin (10/5/2021) Tengku Zulkarnain lahir di Medan, Sumatra Utara, 14 Agustus 1963. Ia merupakan seorang ustaz berdarah Melayu Deli dan Riau.
Baca juga : Innalilahi, Tengku Zulkarnain Tutup Usia Usai Berbuka Puasa
Tengku Zulkarnain, sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, 2015 – 2020.
Dirinya menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatra Utara, Jurusan Sastra Inggris. Selain di MUI, Tengku Zulkarnen juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla’ul Anwar, sebuah organisasi berfokus pada pendidikan Islam.
Baca juga : Lewat Berbagi, Alumni STM Minta Penerusnya Bersatu dan Stop Tawuran
Tak sampai disitu, Tengku pernah menulis buku Salah Faham: jawaban atas buku rapot merah Aa’ Gym. Dalam pendidikan Agama Islam, ia belajar ilmu fiqih dari gurunya bernama Syaikh Dahlan Musa (Fiqih) dan ilmu Al-Qur’an dari Syaikh Azro’i Abdul Rauf.Ia memiliki seorang istri dan dua putri.
Pada 2017, ia sempat ditolak warga Dayak Sintang saat berkunjung ke Kalimantan. Ia juga sempat ikut serta dalam Aksi Bela Islam serta aksi-aksi yang dilakukan alumni 212 pada masa setelahnya.
Baca juga : Trobos Pos Penjagaan, Pengendara Volkswagen Tabrak Polisi
Dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, ia tercatat sebagai salah satu pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada Agustus 2019, ia menuai sorotan karena menyebut letak calon ibukota Indonesia yang baru yang terletak di Kalimantan Timur berada di garis lurus dengan Beijing, ibukota Republik Rakyat Tiongkok, dan berpendapat bahwa letak ibukota tersebut dapat dengan mudah dijangkau dengan rudal. Purnawirawan panglima TNI Moeldoko menyatakan bahwa rudal saat ini tidak lagi memiliki target garis lurus.
Baca juga : Nekat Tabrak Polisi, Pengendara VW Diamankan
Diketahui, ayah dari Ustaz Tengku Zulkarnain Bernama Tengku Rafiuddin Sahudin yang masih memiliki darah keturunan Kesultanan Serdang. Sedangkan ibunya, bernama Anisah Usy, seorang anak dari seorang tokoh agama di Riau.
