Baca juga : Remaja Asal Bogor Nyaris Tergulung Ombak Pantai Citepus Sukabumi

Penjabat direktur jenderal Jaringan Media Al Jazeera, Dr Mostefa Souag, menyebut serangan itu “biadab” dan mengatakan Israel harus dimintai pertanggungjawaban.

“Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media dan menyembunyikan pembantaian dan penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung jumlahnya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus menepis anggapan bahwa Israel berusaha membungkam media. “Itu benar-benar salah, media bukanlah sasarannya,” katanya kepada Reuters.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menang Tipis 0-1 Lawan Australia

Conricus menyebut gedung itu sebagai sasaran militer yang sah, dengan mengatakan gedung itu berisi intelijen militer Hamas. Dia mengatakan Hamas mungkin telah menghitung bahwa dengan menempatkan “aset” mereka di dalam gedung dengan kantor media berita di dalamnya

“Mereka mungkin berharap itu akan membuat mereka aman dari serangan Israel,” sebutnya.

Militer Israel telah menyatakan sebelumnya kalau serangan intens terhadap gedung-gedung di Gaza ditujukan untuk mencapai target yang digunakan oleh Hamas, kelompok Islam yang menjalankan daerah kantong tersebut.

BACA JUGA :  CLBK, Gerindra Kota Bogor Putuskan Kolaisi Bersama PKB di Pilkada 2024

Militan Hamas telah menembakkan lebih dari 2.000 roket ke Israel baru-baru ini. Petugas medis Palestina mengatakan sedikitnya 139 orang, termasuk 39 anak-anak, tewas di Gaza. Israel telah melaporkan sembilan orang tewas, termasuk dua anak. (eva/detik/B. Supriyadi).

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================