“Nakba bukanlah peristiwa masa lalu, (hal) itu kini tengah berlangsung,” ujarnya.

Menurut pernyataan itu, Israel tak merasa cukup dengan mengambil alih tanah Palestina hingga 78 persen dengan cara paksa.

Sisa-sisa tanah, pengusiran paksa dan penindasan tak pernah berhenti barang cuma satu hari.

Proyek kolonial pemukiman Israel di Palestina, katanya, sejak awal sudah berusaha menyingkirkan warga Palestina dari rumah dan tanah mereka. Eskalasi dan serangan belakangan ini terhadap rakyat Palestina hanya dapat dipahami dengan konteks itu.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Menu Makan Siang dengan Semur Daging Istimewa yang Lezat dan Nikmat

“Sekarang, semua organisasi hak asasi manusia setuju bahwa faktanya kita hidup dalam situasi apartheid dan kejahatan yang dilakukan terhadap Palestina adalah kejahatan perang,” ucap pernyataan itu.

Menurut pernyataan itu, pengusiran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, adalah bagian dari kebijakan eksplisit Israel untuk mengurangi jumlah warga Palestina di kota yang diduduki.

Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Masjid al Aqsa, Yerusalem selama Ramadan, dan sebelum orang-orang Palestina merayakan Paskah, adalah upaya yang disengaja oleh penguasa pendudukan untuk menyulut api lebih besar.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 18 April 2024

Gaza yang sudah terputus dari dunia luar selama 15 tahun, kini berada dalam kepungan permanen Israel.

Teriakan dan tangisan anak-anak, sementara orang tua mereka tak dapat melindungi lantaran diselimuti rasa takut, semakin memperburuk gambaran situasi di Palestina.

“Semua ini terjadi di bawah pengawasan komunitas internasional yang sangat prihatin. Senjata dan teknologi pengawasan yang dibeli negara ini, telah diuji pada kami.” (isa/cnn/B. Supriyadi)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================