BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Sebanyak 2000 duta petani milenial dan duta petani andalan dikukuhkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Gedung Aula Bina Karakter, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat (6/8/2021.

Syahrul menyebut pengukuhan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan gairah bisnis pertanian di kalangan generasi muda dalam mendukung regenerasi petani.

Dirinya berharap, melalui para duta itu dapat menjadi role model (teladan, red) yang dapat menginspirasi, memotivasi serta dapat menjadi mitra bisnis petani.

“Tahun 2024 kementan menargetkan setidaknya harus ada 2,5 juta petani milenial di Indonesia,” ungkap Syahrul

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menambahkan bahwa petani muda diyakini lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis pertanian. Tidak hanya di level hulu namun hingga ke hilir. Mulai dari kegiatan penanaman, pascapanen, packaging, hilirisasi produk, hingga pemasaran dan perdagangan.

BACA JUGA :  Rafael Struick Yakin Timnas Indonesia Mampu Tumbangkan Uzbekistan

“Petani milenial harus sudah memiliki konsep market jadi di hulu budidayanya baik, lalu di pasar dia marketable (dapat dipasarkan),” ujarnya.

Dengan demikian, pihaknya mendorong agar petani milenial menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan pemerintah.

Diketahui, pemerintah mengalokasikan plafon KUR sebesar Rp70 triliun dengan bunga 6 persen per tahun. Fasilitas pembiayaan itu dapat memudahkan petani untuk mengembangkan skala usahanya.

“Menjadi petani adalah pilihan yang baik, oleh karena itu kami butuh duta petani, termasuk yang kita kukuhkan hari ini,” kata Syahrul.

BACA JUGA :  Manokwari Selatan Papua Barat Diguncang Gempa Terkini M4,3

Sementara, Presiden Joko Widodo yang berkesempatan hadir melalui virtual menyampaikan bahwa saat ini 71 persen petani di Indonesia sudah berusia 45 tahun ke atas, sementara yang berusia di bawah 45 tahun hanya 29 persen.

Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor usaha yang menguntungkan. Tentunya itu perlu didukung dengan profesionalisme sumber daya manusia di dalamnya.

“Sebagaimana kita ketahui, petani sekarang sudah lintas negara, petani harus kompetitif dalam keterampilan teknis dan pemanfaatan teknologi, model bisnis, dan manajemen,” tutup Jokowi. (B. Supriyadi)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================