BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Beragam perlombaan pada puncak peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus kerap dilakukan masyarakat di seluruh Indonesia, mulai dari perlombaan makan kerupuk, balap karung, tarik tambang dan lain-lain.

Dari sekian banyak perlombaan yang digelar, terdapat satu perlombaan yang diyakini memiliki sejarah, yakni perlombaan panjat pinang.

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (16/8/2021) perlombaan panjat pinang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.

Sama seperti zaman sekarang, pada saat itu masyarakat Indonesia berlomba-lomba untuk memanjat dan meraih hadiah yang digantung di ujung pinang.

Hadiah yang ditawarkan tentunya berbeda dari masa kini. Dulu, masyarakat Indonesia berebut barang-barang pokok, seperti makanan, gula, tepung, dan pakaian.

Meski saat ini hadiah semacam itu sangat mudah untuk didapatkan, zaman dahulu barang-barang pokok merupakan suatu kemewahan tersendiri.

BACA JUGA :  Tak Sama dengan Nyamuk yang Lain! Ini Dia 5 Ciri Nyamuk Penyebab DBD

Berikut asal usul sejarah perlombaan panjat pinang yang kini masih eksis :

  1.  Panjat pinang adalah perlombaan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
  2. Perlombaan ini dulunya dikenal sebagai de Klimmast, yang memiliki arti ‘memanjat tiang’
  3. Pada masa itu panjat pinang biasa diadakan setiap 31 Agustus untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina.
  4. Tidak hanya itu, masyarakat Belanda juga mengadakan lomba ini saat mereka memiliki acara penting seperti pernikahan, hajatan, dan lain-lain.
  5. Dulu para penjajah memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri minyak atau oli di sebuah tanah lapang.
  6.  Bedanya pada masa itu hadiah yang diperebutkan adalah bahan pokok seperti beras, roti, gula, tepung, dan pakaian.
  7. Barang tersebut adalah sebuah kemewahan bagi masyarakat Indonesia yang saat itu hidup serba kekurangan.
  8. Sementara masyarakat Indonesia bersusah payah memanjat dan meraih hadiah, orang-orang Belanda hanya menonton dari bawah.
  9. Mereka menganggap hal ini sebagai lelucon dan menertawakan ketika ada orang yang terjatuh.
  10.  Itulah kenapa sebenarnya banyak orang yang menentang lomba panjat pinang diadakan di Indonesia.
BACA JUGA :  Kecelakaan Tunggal Mobil di Jalan Jogja-Solo Klaten Nyemplung Selokan

Banyak orang menganggap bahwa panjat pinang hanya membawa kenangan buruk di masa penjajahan. Masa-masa di mana kita, bangsa Indonesia ditindas dan ditertawakan oleh bangsa lain. Ada juga yang menilai bahwa panjat pinang sebenarnya mengukuhkan strata sosial yang ada di masyarakat.

Namun tidak sedikit yang menilai bahwa panjat pinang diadakan untuk meneladani perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Selain itu, ada beberapa nilai yang bisa diambil yaitu kerja sama, semangat, dan pantang menyerah untuk meraih sesuatu.(net/B. Supriyadi).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================