BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Direktur Utama Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan menceritakan permasalahan pipa penyaluran air bersih milik Perumda Tirta Pakuan yang terkena dampak double track atau jalur ganda rel kereta api jurusan Bogor – Sukabumi.

Menurut Rino, tiga tahun lalu pihaknya melakukan berbagai upaya kepada PJKA terkait jalur distribusi pipa Tirta Pakuan tersebut. Memang kata dia, jalur pipa distribusi air bersih Perumda Tirta Pakuan itu berada di lahan milik PJKA, sehingga pihaknya mengaku bisa saja diusir oleh pihak PJKA karena pipa pendistribusian tersebut berada di lahan milik pemerintah.

“Nah, waktu itu kita bawa proposal ke PJKA dan kalau kita harus merelokasi Pipa kita didalam tanahnya mereka maka nilai yang harus kita keluarkan sebesar Rp 88 miliar. Anggaran ini untuk membebaskan lahan sepanjang 1,5 kilometer. Kemudian pelanggan kita sebanyak 70 persen terdampak, akhirnya kita negosiasi dengan PJKA dan menghasilkan bahwa pipa Perumda Tirta Pakuan ini tidak direlokasi,” kata Rino kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Bogor beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :  Kakek Penjual Soto Mie Tewas di Dalam Toilet Umum Terminal Laladon

Selain itu, lanjut Rino, dari negosiasi itu juga menghasilkan bahwa pihak PJKA melalui pihak ketiga yang akan memperkuat di sisi lain atau mereka yang mengalihkan pipa tersebut yang tadinya di sebelah kanan ke kiri menghadap sungai.

“Tapi di pinggir sungainya itu diperkuat, karena memang mereka mintanya 12-15 meter, jadi harus diperkuat dan biayanya juga jauh lebih besar dibanding dengan apa yang diperkirakan oleh kita,” bebernya.

Dari negosiasi yang kemudian disepakati oleh pihak PJKA itu, kata Rino, maka pelanggannya sebanyak 70 persen yang tadinya akan terganggu pelayanannya tidak jadi atau terselamatkan.

BACA JUGA :  Pengurus BPPD Kota Bogor Dilantik, Bima Arya Beri Masukan Ini

“Saya kompensasinya harus menyiapkan pengawas di sana dan kita sudah siapkan pengawas. Nah, terjadilah musibah yang tidak diinginkan. Tapi setelah kejadian itu, semua sistemnya diperbaiki oleh mereka,” jelasnya.

Masih kata Rino, dari kejadian itu pihak PJKA menyiapkan alat berat yang mungkin tidak bisa diakomodir oleh Perumda Tirta Pakuan. “Waktu itu mereka menyiapkan dua alat berat termasuk pengelasan dan sebagainya oleh mereka,” paparnya.

“Jadi sebetulnya hubungan komunikasi kita baik, tetapi kita merasa ada hal yang belum puas, sehingga kita terus lakukan komunikasi. Tapi dari ujung permasalahan ini kita sudah mendapat lebih banyak,” pungkasnya. (Hery)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================