BOGOR-TODAY.COMBebeletokan merupakan permainan tradisional yang kerap dimainkan oleh anak-anak kecil pada era tahun 80 an. Berbahan dasar bambu jenis ‘awi tali’ anak-anak akan merasa bak pahlawan yang tengah menumpas musuhnya. Entah sejak kapan mainan ini dimainkan oleh mereka. Yang pasti permainan ini telah ada sejak masa kolonial Belanda. Namun, seiring berkembangnya teknologi digital permainan itu kini tidak pernah dijumpai.

Melansir halaman resmi disparbud.jabarprov.go.id bebeletokan dianggap memiliki makna dan histori. Zaman dahulu bambu runcing menjadi salah satu senjata yang digunakan untuk mengusir dan melawan kaum penjajah. Karena mudah ditemukan di mana-mana, bambu dibuat untuk banyak hal mulai dari membuat rumah, meja, kursi, pagar tanaman, pagar pekarangan, anyaman hingga dibuat permainan. Diantara permainan yang menggunakan bahan utamanya bambu adalah pletokan (versi masyarakat Sunda bebeletokan).

Permainan tradisional ini diberi nama di masing-masing daerah sesuai bunyi atau persepsi bunyi di daerah yang bersangkutan. Seperti di Madura dan Probolinggo disebut tor cettoran. Di tempat lain juga berbeda sebutan meski alat permainannya sama.

Biasanya permainan seperti ini dapat ditemukan saat musim jambu air berbunga yang dijadikan bahan pelurunya. Ada juga yang menggunakan biji-bijian lain atau kertas dibasahi untuk dimasukkan ke lubang bambu sebelum disodok keras untuk menghasilkan bunyian dari pelurunya.

BACA JUGA :  Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor

Pletokan bisa dimainkan sendirian atau dengan beberapa orang. Kalau sendiri biasanya untuk menembak binatang kecil, sedangkan bila bermain dengan orang lain untuk perang-perangan atau tembak-tembakan bersama lawannya. Keseruan yang dibangun sangat positif untuk selalu berinteraski dan silaturahim antar sesama

Biasanya untuk membuat senapan bambu ini, mereka akan mencari bambu dibagian batang kecilnya atau bagian ranting yang sudah tua dan kuat. Pembuatannya, beberapa ranting bambu “awi tali” yang bersifat lentur, yang mempunyai diameter bambu 1hingga 1,5 sentimeter dengan lubang 3-5 milimeter panjang yang dipakai adalah dari 20-30 sentimeter. Bambu tersebut harus lurus agar lebih awet karena tidak mudah patah.

Biasanya mencari ruas yang agak panjang untuk dua bagian dari bebeletokan dengan bawah yang panjang 30 sentimeter untuk penampang dan yang bagian atas untuk pegangan yang di pakai sampai bagian “buku” batas ruas dari bambu itu.

Bagian pegangan pada lubangnya ditempatkan sebatang bambu dari bagian bambu besar yang diraut sampai bisa masuk bagian penampang bawah tadi dengan panjang disesuikan dengan panjang penambang tetapi dipotong pada ujung sepanjang 1 sentimeter.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024

Setelah dimasukan pegangan dan penampang seolah bersatu kembali disatukan oleh bagian dalamnya. Cara memainkannya adalah dengan memasukan kertas basah pada lubang dan ditekan dengan pegangan pada pemasukan kedua akibat tekanan dari atas, udara keluar dipaksa dan daun yang pertama dimasukan tadi akan keluar dengan mengeluarkan bunyi “tok”.

Bentuk dari bebeletokan tersebut dibeberapa tempat lurus biasa tetapi sekarang pada pegangan ranting kecil atau dahan bambu dimanfaatkan untuk pegangan seperti pada pistol.

Bentuk yang semula polos menjadi seperti sebuah senjata diduga adanya pengaruh dari keberadaan Kolonial yang memakai seniata. Karena diketahui dimasyarakat kasepuhan pegangannya masih polos artinya tidak seperti sebuah senjata. Warna dari mainan ini adalah sesuai dengan warna bambu yaitu hijau tetapi setelah lama dipakai dan bambu makin kering warna berubah menjadi coklat kekuningan . Semakin tua semakin kuat karena pada bambu yang  agak muda bahkan akibat tekanan tersebut bambu akan menjadi belah.

Jenis permainan ini sangat bagus bagi pertumbuhan anak anak baik itu fisik maupun mentalnya. Olah tubuh ketika memainkan bebeletokan akan melatih fisik anak-anak menjadi lebih kuat, sedangkan dari segi mental mereka akan terbiasa untuk bekerja sama dengan teman temannya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================