Banjir Rob Hantam 7 Kelurahan di Medan, 70, 685 Jiwa Terdampak
Banjir Rob Hantam 7 Kelurahan di Medan, 70, 685 Jiwa Terdampak. Foto : Ilustrasi banjir.

BOGOR-TODAY.COM, MEDAN7 kelurahan di Medan, Sumatera Utara terendam banjir rob dampak luapan air laut dengan ketinggian air sekitar 70 sentimeter. Akibatnya sebanyak 15 ribu rumah dan 70.685 jiwa terdampak.

Melansir cnnindonesia.com, Sabtu (9/10/2021) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menyebutkan dari 7 kelurahan tersebut diantaranya, Kelurahan Belawan 1, Kelurahan Belawan 2, Kelurahan Sincanang, Kelurahan Bahari, Kelurahan Bahagia, Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Labuan Deli.

“Saat ini banjir rob masih menggenangi rumah warga dan cuaca di wilayah Kecamatan Medan Belawan terpantau berawan,” Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan.

Oleh karena itu, BPBD Kota Medan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) telah melakukan pemantauan ke daerah terdampak serta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Utara, instansi terkait dan kepala lingkungan setempat dalam upaya penanganan bencana.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Kota Bogor dan Disdik Rumuskan Kebijakan Baru Soal PPDB

BPBD mencatat  tiga unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak ringan.

Selain itu terdapat 4 unit fasilitas pendidikan, lima unit fasilitas ibadah, satu unit balai desa dan dua unit posyandu yang terdampak serta 50 meter jalan mengalami rusak berat akibat peristiwa tersebut.

“Kebutuhan mendesak saat ini adalah pemecah ombak pada dua desa dan satu kelurahan untuk mencegah terjadinya gelombang pasang susulan,” pinta Abdul Muhari.

Sementara, berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 7 sampai 9 Oktober 2021, area perairan dengan gelombang sedang 1,25 – 2.50 meter pada Perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, Selat Sumba bagian barat, Perairan Pulau Sawu – Rote, Laut Sawu, Perairan Selatan Pulau Flores, Selat Sape Bagian Selatan dan Selat Ombai.

BACA JUGA :  126 Atlet Kota Bogor Siap Berlaga di POPWIL I Jabar

Kajian analisis inaRISK menunjukkan bahwa Kota Medan dan Batu Bara memiliki potensi bahaya gelombang ekstrem dan abrasi pada tingkat sedang hingga tinggi. Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir maupun area permukiman dengan potensi gelombang tinggi dapat meningkatkan kewaspadaan.

“Perangkat daerah setempat juga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan membuat sistem peringatan dini sederhana untuk mendeteksi gelombang tinggi, membuat penahan atau pemecah ombak serta rencana evakuasi jika terjadi banjir rob susulan,” ujar Abdul. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================