BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor diminta untuk memeriksa kesehatan mental siswa selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah berlangsung selama dua tahun. Hal itu dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi menjelang pembelajaran tatap muka (PTM).
“Kami dari Komisi IV ingin mengetahui bagaimana laporan PJJ yang sudah berjalan selama kurang lebih dua tahun. Nantinya evaluasi ini akan menjadi landasan dalam menjalankan PTM juga,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti dalam keterangan tertulis yang diterima bogor-today.com, Selasa (11/10/2021).
Dirinya menerangkan, laporan evaluasi ini harus berisikan laporan pelaksanaan kurikulum pembelajaran, proses penilaian, dan hal teknis terkait pembelajaran, termasuk pemantauan kesehatan anak-anak.
“Setelah dilakukan PTM, akan ada perbedaan kurikulum dan metode pembelajaran serta penilaian. Jangan sampai saat PTM digelar, anak-anak langsung dibebankan tugas yang menumpuk, sehingga mengganggu kesehatan mental mereka,” jelas Endah.
Pihaknya menilai bahwa kesehatan mental anak-anak juga penting. Hal itu mengingat data dari survei yang dilakukan IPB University yang menunjukkan, munculnya penyakit baru di masyarakat selama pandemi Covid-19 berlangsung yakni penyakit mental dan hipertensi.
“Dari data yang paling banyak mengalami penyakit mental adalah mahasiswa. Sementara ibu rumah tangga, tokoh agama, pensiunan, dan pengusaha perorangan mengalami penyakit hipertensi,” beber politisi PKS tersebut.
Atas dasar itulah, dirinya meminta agar Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dan Disdik Kota Bogor menyiapkan penanganan secara serius sebagai aspek berupa obat dan sebagainya yang harus lebih ditingkatkan. (B. Supriyadi)
Bagi Halaman
