Minuman Keras Oplosan Kembali Merenggut Nyawa
Ilustrasi minuman keras.

BOGOR-TODAY.COMMinuman keras oplosan kembali mengegerkan publik beberapa hari terakhir. Minuman memabukkan itu telah merenggut nyawa puluhan orang di Bogor, Garut dan Tasikmalaya. Alasannya beragam, harga yang terlampau murah jadi alasan utama, tak hanya itu faktor kesetiakawanan juga menjadi salah satu pemicunya.

Di Bogor, Jawa Barat tepatnya di Desa Sukamantri, Cimanglid, Kecamatan Tamansari, sejumlah sopir angkot dikabarkan tewas setelah menenggak minuman keras oplosan. Setidaknya 4 orang dari 11 di antaranya dikonfirmasi tewas, Rabu (13/10/2021).

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta mencari sumber miras yang diperoleh korban.

Hal serupa terjadi pada seorang warga desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, R (22), ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya, Kamis (14/10/2021). Pemuda ini sebelumnya pesta miras oplosan bersama ayah dan dua temannya.

Sementara itu, empat orang warga Kampung Cibangun Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, tewas usai menenggak minuman keras oplosan bersama.

Dua orang korban tewas bernama Dani (22) dan Abdul Muhi (16) meninggal di rumahnya Senin (04/10/2021). Sementara dua lainnya meninggal dunia di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SMC, Selasa (5/10/21). Korban bernama Pipin (25) dan Fahmi (22).

Melansir kildokter.com, Jumat (15/10/2021) tidak dipungkiri, miras oplosan memang kerap dijadikan “minuman favorit” kalangan muda. Sebab, minuman tersebut diyakini dapat memberikan efek euforia dan nge-fly, dengan harga yang lebih terjangkau.

Meski terkesan sangat menjanjikan, miras oplosan justru menyimpan segudang dampak buruk bagi kesehatan.

“Miras oplosan mengandung banyak zat berbahaya, apalagi bila dikombinasikan dengan senyawa berbahaya lain, dapat menimbulkan efek kumulatif yang mengancam keselamatan,” ungkap dr. Alvin Nursalim, seperti dikutip dari klikdokter.com

BACA JUGA :  Pj Bupati Bogor Kagum Terhadap Pelayanan RSUD Leuwiliang

Menambahi penjelasan dr. Alvin, seorang Apoteker, Abdul Mutholib S.Farm, Apt., mengatakan bahwa metanol dioksidasi tubuh menjadi formaldehid (formalin) untuk kemudian dimetabolisime menjadi asam format.

“Asam format ini yang menyebabkan berbagai efek toksik pada tubuh,” katanya

Bahaya Kesehatan Miras Oplosan

Berdasarkan kadar alkoholnya, minuman keras alias miras yang beredar di Indonesia dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

  • Miras golongan A

Pada minuman keras golongan A, kadar alkohol yang terkandung di dalamnya tidak lebih dari 5 persen.

  • Miras golongan B

Kadar alkohol yang terkandung di dalam miras golongan B berkisar antara 5 hingga 20 persen.

  • Miras Golongan C

Miras golongan ini memiliki kadar alkohol lebih dari 20 hingga 55 persen.

Ditinjau dari segi medis, alkohol yang menjadi salah satu senyawa pada miras oplosan memang sejatinya menyimpan banyak dampak buruk bagi kesehatan. Beberapa dampak buruk tersebut, di antaranya:

  • Keracunan alkohol

Keracunan alkohol merupakan kondisi yang paling sering terjadi akibat konsumsi miras oplosan. Keadaan ini dapat mengganggu kerja sistem pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh, dan saraf.

Jika tidak segera diatasi, seseorang yang mengalami keracunan alkohol, baik akibat konsumsi miras oplosan atau minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan, berisiko tinggi untuk mengalami kematian.

  • Gangguan pernapasan

Seseorang yang minum miras oplosan dapat mengalami gangguan pernapasan, dengan keluhan napas melambat dan tersengal-sengal. Pada tahap yang lebih lanjut, orang tersebut dapat mengalami henti napas, henti jantung, yang ujung-ujungnya adalah kematian.

  • Gangguan asam basa darah

Miras oplosan dapat menyebabkan terjadinya gangguan asam basa darah. Dalam dunia medis, gangguan ini dikenal dengan sebutan asidosis metabolik.

Gangguan asam basa darah turut memengaruhi mekanisme pengaturan keseimbangan sistem respirasi dan fungsi ginjal, gangguan pada sistem kardiovaskular, serta gangguan fungsi sistem saraf pusat.

  • Gangguan penglihatan
BACA JUGA :  Wajib Coba, Aktivitas Seru Camping Ground di Harris Sentul Bogor

Miras oplosan mengandung senyawa metanol di dalamnya. Senyawa tersebut memiliki efek racun pada saraf mata. Jadi, seseorang yang kerap mengonsumsi miras oplosan berisiko tinggi untuk mengalami gangguan mata, seolah-olah pandangannya dihalangi oleh tirai berwarna hitam. Gangguan ini sangat sulit untuk diobati, bahkan bisa bersifat permanen.

  • Pankreatitis akut

Pankreatitis akut merupakan peradangan yang terjadi di dalam pankreas. Salah satu kondisi yang menjadi penyebab keadaan ini adalah konsumsi minuman yang mengandung alkohol, termasuk miras oplosan.

Seseorang yang mengalami pankreatitis akut akan mengalami keluhan nyeri hebat di bagian perut atas. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, penyakit akan berubah menjadi pankreas akut, yang salah satu komplikasinya adalah kerusakan jaringan pankreas secara permanen.

  • Hepatitis

Kandungan alkohol pada miras oplosan dapat merusak sel-sel hati secara permanen. Keadaan ini dapat memicu terjadinya hepatitis.

Hepatitis dapat menyebabkan berbagai gangguan pada fungsi tubuh, terutama yang berhubungan dengan sistem metabolisme.

  • Sirosis hati

Sirosis hati merupakan jaringan parut yang terbentuk pada organ hati akibat kerusakan jangka panjang. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah konsumsi alkohol, termasuk miras oplosan.

Sirosis hati yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ hati. Ujung-ujungnya, penderita akan mengalami gagal hati hingga kematian dini.

Miras oplosan, apa pun bentuknya dan berapa pun jumlahnya, sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Alih-alih mendapatkan sensasi nge-fly dengan harga terjangkau, mengonsumsi miras oplosan justru dapat meregang nyawa. (net).

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================