Kapal Van Der Wijck Ditemukan Arkeolog
Bangkai Kapal Van Der Wijck Ditemukan Arkelog Badan Pelestarian Cagar Budaya.

BOGOR-TODAY.COM, JAKARTAKapal Van Der Wijck ditemukan Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho.

Diketahui, Kapal Van Der Wijck karam di sekitar perairan Brondong Lamongan pada tahun 1936 tepatnya 20 November.

Melansir cnnindonesia.com,  pihaknya menyebut penemuan Kapal Van Der Wijck itu masih terus dikaji untuk dapat ditemukan bukti konkretnya berdasarkan ilmu pengetahuan.

Kata dia, saat melakukan survei di titik tenggelamnya kapal Van Der Wijck sejak Juni 2021 telah diketahui dari foto-foto dan video yang didapatkan, namun karena perairan Lamongan yang cukup keruh, survei masih terus dilakukan pada Oktober ini.

“Tim arkeolog juga mendapatkan informasi Kapal Van Der Wijck mulai dari pernyataan masyarakat dan nelayan, serta keberadaan monumen tugu peringatan,” kata Wicaksono, seperti dikutip bogor-today.com dari cnnindonesia.com, Jumat (22/10/2021)

Saat ini BPCB, sambung Wicaksono masuk pada tahapan identifikasi, apakah kapal karam yang ditemukan itu merupakan bangkai Kapal Van Der Wijck yang telah dikonfirmasi nelayan setempat.

Sehingga identifikasi Kapal Van Der Wijck terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret, untuk tercapainya tujuan tersebut, perlu terus dilakukan eksplorasi. Sebab, ada banyak properti.

Wicaksono menyebut masyarakat setempat juga tidak ada yang berani menjarah, karena Kapal Van Der Wijck dianggap keramat.

Dengan demikian, Wicaksono berharap  jika ke depan dapat terus dieksplorasi, diangkat dan atas izin Bupati Lamongan, Kapal Van Der Wijck bisa dijadikan sebagai museum. Karena ada beberapa barang berharga ditemukan di lokasi peninggalan dan itu merupakan sejarah yang daerah lain tidak memiliki.

Sementara itu, Letkol Laut (T) Bagus Arianto dari Koarmada II Jatim, menyampaikan pesan Panglima Koarmada II Jatim, yang bersedia terlibat dalam kegiatan pencarian Kapal Van Der Wijck di perairan Lamongan.

BACA JUGA :  Manokwari Selatan Papua Barat Diguncang Gempa Terkini M4,3

Menurutnya, jika benar bangkai kapal karam tersebut adalah Kapal Van Der Wijck, ini dapat menjadi salah satu ikon dunia yang wajib dijaga.

“Berdasar foto ini apakah karakteristik tangga bisa dipastikan milik Kapal Van Der Wijck?, Penempatan tangga ini sesuai fungsi apakah kapal untuk perang atau untuk mengangkut penumpang. Baling-balingnya juga demikian,” katanya.

Ia mengatakan beberapa temuan seperti bentuk baling-baling Kapal Van Der Wijck harus dicocokkan dengan literatur kapal, model dan produksi tahun berapa.

“Terkait gambaran pengangkatan kapal, pengalaman saya butuh biaya yang sangat besar, untuk kapal sebesar Van Der Wijck,” kata Letkol Bagus.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelaman untuk membuktikan kebenaran keberadaan Kapal Van Der Wijck.

Yuhronur meminta dukungan semua pihak untuk berkoordinasi agar Kapal Van Der Wijck ini dapat menjadi aset nasional.

“Ini merupakan tantangan bagi kami. Langkah selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan pimpinan masing-masing apakah diangkat dan sebagainya. Tidak sulit jika menjadi komitmen dan kesepakatan bersama. Kami terus mohon dukungan supaya Kapal Van Der Wijck ini menjadi aset nasional, dan saya yakin menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Kabupaten Lamongan,” katanya.

Yuhronur juga memberikan apresiasi kepada Ketua Rukun Nelayan Blimbing Kecamatan Paciran Nur Wachid, dan Nelayan Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong Faizin atas partisipasinya dalam kegiatan ekspedisi pencarian titik tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Untuk diketahui, Kapal Van Der Wijck merupakan kapal mewah di tahun 1921 yang tenggelam pada tahun 1936 di Laut Jawa.

Kapal itu dinamai Van Der Wijck, karena sesuai nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda Carel Herman Aart van der Wijck, dan melatarbelakangi penulisan novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck oleh Hamka, yang kemudian diangkat menjadi sebuah film pada tahun 2013.Kapal Van Der Wijck Ditemukan Arkeolog

BACA JUGA :  Minuman Segar dengan Es Madu Lemon Blewah yang Enak Dinikmati saat Cuaca Panas

Selain itu, kisah Tenggelamnya kapal Van Der Wijck juga pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Sunil Soraya. Film itu diproduksi tahun 2013 dengan dibintangi artis Pevita Pearce, Herjunot Ali, Reza Rahardian dan Randy Danistha.

Bukti kecelakaan kapal Van Der Wijck yang masih dengan mudah ditemukan adalah tugu peringatan yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda. Monumen itu berlokasi di kompleks Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia Cabang Brondong, Kabupaten Lamongan.

Lokasinya mudah ditemukan yakni berada tepat di belakang Pos Polantas TPI Brondong, Jalan Deandles, jalan poros penghubung Surabaya-Tuban. Bangunan monumennya berdampingan dengan menara sebuah perusahaan seluler.

Monumen tersebut bersusun tiga lantai, sementara di lantai 2 terdapat balkon yang menghadap ke arah laut (utara). Bagunannya sendiri berukuran sekitar 2,5 meter x 3 meter dengan tinggi 10 meter.

Monumen itu dibangun sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada para nelayan setempat yang telah menolong para korban kecelakaan Kapal Van Der Wijck. Dua buah plakat tertempel di kedua sisi bangunan dengan bahasa Belanda dan Indonesia ejaan lama.

“Tanda Peringatan kepada Penoeloeng-Penoeloeng Waktoe Tenggelamnja Kapal Van Der Wijck DDC 19-20 Oktober 1936,” demikian tulisan dalam plakat itu.

Plakat dalam bahasa Indonesia terletak di sisi barat (dari arah laut), sehingga langsung telihat oleh pengunjung. Sementara plakat berbahasa Belanda berada di baliknya (Timur) yang saat itu banyak rerumputan.

“Martinus Jacobus Uytererk Radiotelegrafist Aan Boord S.S Van Der Wijck 20 Oktober 1936 Hij Bleef Getrouw Tot In Den Dood Zijn Nagedachtenis Zij EERE. Zijne Vrienden,” demikian tulisan tersebut. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================