BOGOR-TODAY.COMEfek buruk aborsi atau tindakan menggugurkan kehamilan secara paksa dapat memicu risiko bagi kesehatan wanita. Bahaya fisik seperti perdarahan hingga kematian dapat terjadi saat melakukan aborsi.

Tak hanya itu, bagi wanita yang menjalani aborsi karena paksaan, ada dampak kesehatan mental yang dapat menghantui.

Ketahui bahaya aborsi bagi kesehatan mental lewat penjelasan psikolog berikut ini.

Dampak Psikologis Pasca Aborsi

Melansir klikdokter.com, Psikolog, Gracia Ivonika, M.Psi., menyebutkan bahwa mengakhiri kehamilan dengan cara aborsi dapat menjadi peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.

Oleh karena itu, bukan hal aneh jika wanita yang melakukan aborsi dapat mengalami respons psikologis dan emosional.

Menurutnya, efek psikologis tidak selalu terjadi setelah seseorang melakukan aborsi.

Pasalnya, beberapa wanita mungkin merasa lega karena telah membuat pilihan yang tepat untuk mereka atau kondisi saat itu.

“Terkait dengan aborsi, hal itu tergantung value dari orang yang bersangkutan, baik itu paksaan atau tidak. Karena kalau misalnya orang tersebut cenderung menoleransi atau telah mempertimbangkan matang tentang aborsi, pengaruhnya akan berbeda dengan orang yang memegang value menentang aborsi,” ucap psikolog Gracia.

BACA JUGA :  Ikan Kembung Bakar ala RM Padang, Dijamin Menggugah Selera dengan Aromanya

“Namun, secara umum kebanyakan dari mereka yang melakukan aborsi akan muncul efek-efek psikologis yang cenderung negatif,” lanjutnya.

Sementara, menurut medicalnewstoday.com, perasaan negatif yang muncul setelah aborsi dapat disebabkan oleh perubahan hormonal. Perasaan negatif ini serupa dengan keguguran yang tidak direncanakan.

Berikurt perasaan negatif yang umum muncul setelah aborsi, di antaranya:

  • Merasa bersalah
  • Marah
  • Perasaan malu
  • Menyesal
  • Kehilangan harga diri atau kepercayaan diri
  • Merasa terisolasi dan kesepian
  • Mengalami gangguan tidur dan mimpi buruk

Psikolog Gracia menambahkan, perasaan bersalah biasanya muncul setelah seseorang melakukan aborsi, terlebih jika tindakan itu tidak sesuai dengan nilai yang dianut.

“Karena aborsi itu menyangkut nyawa. Bagaimana pun, anak yang di dalam kandungan itu, kan, merupakan darah daging. Pada wanita yang memutuskan untuk aborsi dan itu bertentangan dengan value yang ia pegang, itu bisa berdampak buruk akan penilaian terhadap dirinya sendiri,” jelas Gracia.

Apabila perasaan bersalah tersebut terus berlarut-larut dan tidak mendapatkan support dari lingkungan atau orang terdekat, orang yang melakukan aborsi bisa mengalami gangguan psikologis yang lebih serius.

Seperti, depresi, cemas, gangguan mood, dan lain-lain. Dampaknya, dapat memengaruhi rutinitas atau aktivitas sehari-hari.

BACA JUGA :  KEMANA SETELAH LULUS SMA?

Kemungkinan juga dapat timbul masalah dalam hubungan dengan orang terdekat dan masalah di lingkungan kerja.

Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami kesedihan, stres, atau rasa kehilangan yang tidak dapat diatasi sendiri. Bilamana dibiarkan, kondisi tersebut dapat memicu keinginan untuk mengakhiri hidup.

Namun, jika dilakukan akibat pemerkosaan atau masalah kesehatan tertentu, cara berikut dapat Anda terapkan guna meminimalkan efek psikologis setelah aborsi:

  1. Bicara dengan Orang yang Anda Percaya

Bercerita dengan orang tepercaya seperti teman atau psikolog dapat membuat perasaan sedih, bersalah, atau cemas menjadi lebih baik.

Meminta bantuan dari psikolog dapat mengatasi dan mencegah perasaan bersalah yang Anda rasakan semakin memburuk.

  1. Jangan Mengisolasi Diri Sendiri

Terkadang, perasaan bersalah karena melakukan aborsi membuat seseorang ingin menghindari interaksi dengan orang lain.

Cobalah untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang dapat mendukung Anda dalam keadaan buruk sekali pun.

Mengisolasi diri justru dapat membuat perasaan atau emosi negatif Anda semakin kuat. Dampaknya, Anda dapat mengalami kondisi kecemasan atau depresi yang berbahaya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================