Momen Peringatan Hari Pahlawan
Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hassan. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGORMomen peringatan Hari Pahlawan dijadikan Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai hari siaga bencana. Hal itu dilakukan seiring rawannya bencana di Kabupaten Bogor.

Menurut Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan peringatan Hari Pahlawan ini bertepatan dengan bulan curah hujan tinggi, maka dikaitkan juga dengan kesiapsiagaan bencana. Terkebih di Bogor merupakan daerah pedesaan pegunungan yang rawan bencana.

“Begitu juga di perkotaan yang tempat tinggal warganya ada di pinggiran sungai. Lalu angin puting beliung juga,” ungkap Iwan, Rabu (10/11/2021).

Sejauh ini, kata Iwan Pemkab Bogor sudah mulai melakukan mitigasi bencana yaitu dengan membangun tembok penahan tanah (TPT), kemudian melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat untuk tetap waspada setiap kali hujan turun.

“Sosialisasi dan edukasi siaga bencana pun kami melakukan. Media sosial kami manfaatkan sebagai sarana untuk sosialisasi kepada masyarakat. Mudah-mudahan tidak ada (bencana) yang besar ya,” kata Iwan.

BACA JUGA :  Tragis, Istri di Medan Tewas Tertabrak Kereta, Diduga Sedang Melamun usai Bertengkar dengan Suami

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan menyebutkan bahwa upaya mitigasi bencana itu dilakukan dengan menyiapkan 105 personel yang ditugaskan untuk bersiaga setiap hari.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi lainnya dalam upaya mitigasi bencana tersebut. Sebab kondisi alam di Kabupaten Bogor ini berbeda dengan wilayah lainnya.

“Kabupaten Bogor ini tidak masuk zona mana-mana karena berbeda kondisinya seperti yang diprediksikan oleh BMKG selalu berbeda. Seperti di daerah lain jika terjadi angin besar itu biasanya karena lalina atau muso, tetapi Bogor tidak begitu,” kata Yani Hassan.

Di musim penghujan ini, lanjut dia, seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana seperti banjir, longsor maupun angin puting beliung. Dengan demikian, pihaknya harus membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) agar dapat bertindak cepat untuk mengantisipasi bencana yang terjadi.

“TRC itu personelnya ada 105 orang yang dibagi menjadi tiga regu. Mereka terus bersiaga untuk mengantisipasi bencana yang terjadi, “ terangnya.

BACA JUGA :  Bima Arya Sempatkan Tinjau Penataan Fasad Otista

Dalam melakukan mitigasi bencana ini, sambung Yani BPBD pun memasang CCTV dibeberapa lokasi yang dianggap rawan banjir. Sehingga wilayah-wilayah yang menjadi langganan banjir pun dapat terminimalisir.

“Tahun ini kita mendapatkan bantuan 8 CCTV yang sudah dipasang dilokasi rawan. Karena di Bogor ini cukup banyak wilayah yang menjadi rawan banjir, termasuk di Kecamatan Cibinong,” kata Yani.

Sedangkan untuk daerah longsor BPBD pun telah memasang tiang sensor di sejumlah lokasi yang berpotensi rawan bencana. Seperti Kecamatan Sukajaya, Cigudeg dan beberapa yang lainnya. Sehingga jik terjadi pergerakan tanah, BPBD dapat memantaunya dan melakukan antisipasi.

“Jadi dengan tiang itu kita bisa pantau, dengan melihat tiang sensor itu. Jika tiang itu terus bergerak nantinya akan ada informasi yang masuk ke kita,” ungkapnya. (B. Supriyadi)

============================================================
============================================================
============================================================