20 Perajin Kampung Batik
20 Perajin Kampung Batik Ikuti Kegiatan Manajerial dan Konsultasi yang digelar Fakultas Ekonomi Unida, Ciawi Bogor, Senin (20/12/2021).

Dirinya mencontohkan, batik yang memiliki permasalahannya dalam pasca produksi. Seperti adanya tingkat kesulitan dalam pemasaran, daya saing dan penjualan, sehingga profil usahanya yang terkesan statis.

Sementara, Founder Inen Signature, Inen mengatakan bahwa ecoprint merupakan salah satu teknik membuat pola pada kain dengan manggunakan bahan dari alam seperti daun, bunga, dan lain-lain.

BACA JUGA :  Cegah Penularan HIV AIDS, RSUD Leuwiliang Lakukan Penyuluhan Kepada Pasien dan Pengunjung

Mengingat batik adalah produk asli Indonesia maka ecoprint ide pertama muncul dari luar negeri terutama sekelompok orang yang peduli pada lingkungan.

Namun pada akhirnya ecoprint lebih cepat berkembang di Indonesia karena bahan yang digunakan berasal dari alam atau tumbuh-tumbuhan yang tersedia di sekitar masyarakat Indonesia.

Dengan beraneka ragam dan tidak mengenal musim, dan pembuatan bahan atau kain ecoprint membutuhkan tenaga dan waktu lebih dibanding membuat batik print atau batik cap dengan keunggulan ramah lingkungan.

BACA JUGA :  Santri di Bogor Lapor Polisi Usai jadi Korban Penganiayaan Seniornya, Sempat Dilempar Botol Beling

“Sehingga diharapkan teknik pembuatan pola atau bahan dengan teknik ecoprint menjadi salah satu alternatif,” Tutup Inen. (B. Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================