Pussainsa LAPAN mencatat puncak Bulan Purnama Super terjadi pada 14 Juni pada pukul 06.51 malam waktu setempat dan 14 Juli pada pukul 01.37 malam waktu setempat. Fenomena ini terjadi setidaknya setahun sekali.

7. Okultasi Uranus

Setelah okultasi Venus pada 27 Mei, giliran Uranus yang menghalangi Bulan pada 25 Juni 2022. Di Indonesia, okultasi Uranus terjadi saat Bulan sedang di fase Sabit Akhir dengan iluminasi 15,2-15,3 persen.

Karena terlihat dari sebelum hingga setelah Matahari terbit, kamu perlu alat bantu untuk menyaksikannya.

Okultasi Uranus terlama terjadi di Manokwari, Papua Barat sejak pukul 05.23 pagi waktu setempat selama 1 jam 19 menit. Sementara, okultasi tersingkat terjadi di Balikpapan yang hanya bisa menyaksikannya selama 16 menit sejak pukul 04.30 subuh waktu setempat.

Pussainsa LAPAN mengatakan kalau fenomena ini terjadi pada 2006 silam. Jangan sampai terlewatkan karena fenomena ini baru kembali pada 2030 mendatang.

BACA JUGA :  Pencuri Gondol 13 Kambing Ketahanan Pangan Milik Pemdes di Bogor

8. Hujan Meteor Perseid

Pada 13-14 Agustus mendatang, hujan meteor Perseid berada di puncaknya. Saat itu, hujan meteor ini turun dengan intensitas 100 meteor/jam dan berasal dari sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.

Meski sedikit terhalang cahaya Bulan, hujan meteor Perseid tetap dapat disaksikan kasat mata. Pastikan langit cerah, bebas polusi cahaya, dan medan pandang bebas halangan.

9. Gerhana Bulan Total

Pada 8 November 2022, Bulan, Bumi dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Hasilnya, terjadilah gerhana Bulan total. Gerhana ini adalah gerhana ke-20 dari 72 gerhana di Seri Saros 136.

Diprakirakan Pussainsa LAPAN, sebagian besar wilayah Indonesia bisa melihat fenomena ini selama proses gerhana awal sebagian hingga akhir penumbra.

BACA JUGA :  384 Piala Penghargaan Kota Bogor Dipajang di Galeri dan Perpustakaan

Fenomena ini cukup langka karena baru akan kembali lagi pada September 2025, Maret 2025, Desember 2028, Desember 2029, April 2032, dan Oktober 2032.

10. Hujan Meteor Geminid

Akhir tahun 2022 akan ada fenomena langit yakni puncak hujan meteor Geminid yang terjadi pada 14-15 Desember 2022. Hujan meteor Geminid berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon.

Fenomena ini dapat disaksikan di arah Timur Laut pada pukul 20.30 hingga Barat Laut 25 menit sebelum Matahari terbit. Turun dengan intensitas 120 meteor/jam, intensitas ini berbeda-beda di daerah Sabang dan Pulau Rote.

Meski ada cahaya Bulan, puncak hujan meteor Geminid dapat disaksikan dengan mata telanjang. Pastikan saja langit cerah, bebas polusi cahaya, dan medan pandang bebas penghalang. (net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================